WKRnews - Penemu World Wide Web Tim Berners-Lee menyebut jejaring sosial Facebook membatasi keterbukaan internet, dan hal itu telah melanggar kekuatan demokrasi di web.
Pandangannya itu tercantum di jurnal Scientific American berjudul Long Live the Web: A Call for Continued Open Standards an Neutrality.
"Web berkembang menjadi alat yang kuat karena dibangun dengan prinsip kesetaraan. Selain itu, ribuan individu, universitas dan perusahaan telah bekerja, baik secara independen dan bersama-sama, dalam menciptakan World Wide Web yang mampu menyebarkan prinsip tersebut,” tulis Berners-Lee.
Sayangnya, prinsip ini dinilai terganggu oleh keberadaan beberapa situs sukses. Berners Lee secara spesifik mengritik Facebook, LinkedIn dan Friendster karena membatasi tersalurnya informasi yang ada secara bebas di internet.
Situs tersebut mampu merakit data ke dalam pusat data yang menakjubkan kemudian menggunakan kembali informasi yang ada untuk menambah nilai layanan. Namun, ini hanya bisa dimanfaatkan oleh Facebook. "Saat Anda memasukkan data di salah satu layanan maka Anda tidak dapat menggunakannya di situs lain. Padahal, ini seharusnya tidak ada batasan," kata Berners Lee.
Facebook memang mendapat tekanan yang kuat untuk membuka akses ke sosial karena dianggap sebagai aset paling kuat. Pendiri situs sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg menolak usulan untuk berkomitmen membuka data di seluruh internet saat memberikan pernyataan di Web 2.0 Summit.
Awal bulan ini, Google melarang Facebook dan perusahaan lain untuk melakukan ekstraksi data pengguna Gmail, kecuali jika mereka mengizinkan data mereka dapat diakses Google. Sayangnya, Facebook menolak kesepakatan ini.
Barners-Lee juga mewaspadai perusahaan televisi kabel yang dianggap menghambat kebebasan internet. Perusahaan televisi kabel yang menjual koneksi internet membatasi pengguna untuk mengunduh (download) hanya pada jenis hiburan yang disediakan oleh perusahaan.[ito/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda