TUBAN - Peristiwa tertembaknya Rambi (50), warga Desa Nguruan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, oleh anggota polsek Soko hingga tewas, membuat keluarga korban tak terima, dan akan melaporkan kejadian tersebut ke Komnas HAM.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpum beritajatim.com, Selasa (19/10/2010), keluarga Rambi tak terima dengan kematian pelaku pembacokan terhadap polisi itu. Mereka menilai petugas yang melakukan penangkapan terhadap Rambi berlaku arogan.
Hal itu sebagaimana di ungkapkan oleh anak pertama Rambi, yaitu Suparman (35), hingga saat ini dirinya bersama dengan keluarga belum bisa menerima tentang kematian orang tuanya tersebut.
Dengan adanya kejadian tersebut Suparman mengaku akan melaporkan kejadian itu kepada Komisi Nasional Perlindungan Hak Azasi Manusia (Komnas Ham).
"Ya kami akan melaporkan kejadian ini kepada Komnas Ham," jelas Suparman saat ditemui wartawan.
Pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tertembaknya orang tuanya itu, hingga dengan tuntas dan seadil-adilnya. "Kami ingin yang menembak bapak saya supaya di proses, sesuai dengan hukum," tambah Suparman.
Suparman menceritakan jika kasus itu bermula, saat lahan milik neneknya atas nama Karminah, seluas 40 hektar, dimiliki secara sepihak oleh keluarga Syukur.
Setelah itu keluarga saya melaporkan kajadian itu kepada pihak desa, kemudian pihak desa melakukan pembenaran terhadap tanah tersebut. Namun, belakangan keluarga Syukur tidak terima dengan keputusan dari pihak desa tersebut. "Sehingga pihak syukur melaporkan kejadian itu ke kantor polsek Soko. Puncaknya, orang tua saya kemudian membabat tanaman pisang yang ada dilahan itu," tegas Suparman.
Ia yakin jika sikap orang tuanya melakukan hal tersebut karena kecewa dengan perebutan lahan pekarangan tersebut. Selanjutnya, pada Senin (18/10/2010) rumahnya didatanggi sekitar tujuh anggota kepolisian dari polsek soko. "Tanpa ada keterangan, aparat melempari rumah dengan menggunakan batu. Mungkin hal itu yang membuat orang tua saya marah, dan kemudian keluar dengan membawa Golok," ungkapnya.
"Dari situlah maka kami menilai jika anggota itu terlalu arogan," pungkasnya. Diketahui Rambi tewas setelah tertembak oleh anggota polisi dibagian punggungnya, setelah membacok anggota polisi Briptu Endik Ema, dari polsek Soko. [mut/kun/beritajatim]
Home » Daerah » Tak Terima Orang Tuanya Tertembak, Keluarga Rambi Lapor Komnas HAM
Tak Terima Orang Tuanya Tertembak, Keluarga Rambi Lapor Komnas HAM
Selasa, 19 Oktober 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda