Home » » Pukul Security Pakai Gitar, Seorang Pemuda dibui

Pukul Security Pakai Gitar, Seorang Pemuda dibui

Jumat, 15 Oktober 2010

MALANG - Akibat memukul kepala security kereta api pakai gitar, M Rifai (26), warga Jalan Muharto 7, Kota Malang, Jumat (15/10/2010) sore harus mendekam di tahanan Polsek Kepanjen. Rifai ditangkan Polisi setelah memukul kepala Arif Widodo (23), warga Sidoarjo, yang juga bekerja sebagai security Kereta Api (KA) Penataran jurusan Malang- Blitar.

“Korban mengalami luka pada kepala kanan akibat dipukul gitar oleh pelaku. Saat ini, pelaku sudah kami tahan,” ungkap Kapolsek Kepanjen, Kompol Suyoto, Jumat (15/10/2010) sore pada sejumlah wartawan.

Aksi pemukulan ini terjadi kemarin siang. Saat itu, Rifai yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen, hendak menuju Kepanjen. Biasanya, ia berangkat dari Kota Malang menggunakan bus. Namun, iseng-iseng Rifai dan temannya yang diketahui bernama Nurhada warga Blitar, berangkat dari Stasiun Kota Baru Malang menggunakan KA Penataran.

Tak lama kemudian, kereta pun masuk wilayah Kepanjen. Mendadak, Rifai diminta menunjukkan karcis saat ada pemeriksaan dalam KA Penataran. Saat itu, korban yang ingin melihat apakah pelaku membawa karcis, malah dijawab jika pengamen tidak biasanya ditarik karcis alias gratis.

Arif yang tidak percaya begitu saja, ngotot agar pelaku menunjukkan karcis kereta. Jika tidak, Arif pun meminta jika keduanya turun dari kereta. Jawaban Arif rupanya membuat Rifai emosi. Sambil menantang petugas keamanan kereta api, Rifai mengajak securiti alias satpam kereta untuk turun dan menyelesaikan secara jantan.

Mendapat perlakukan seperti itu, Rifai pun meladeninya. Menurut pelaku saat diperiksa Penyidik Polsek Kepanjen, ia lebih dulu ditendang oleh securiti kereta. Karena membela diri, Rifai akhirnya memukulkan gitar yang biasa dipakai mencari nafkah pada bagian kepala Arif.

“Dia menendang dada saya dulu. Saya pun memukulkan gitar. Sebenarnya, saya ingin mengamen di pasar kepanjen. Kami berdua cuma menumpang saja. Namun, ditarik karcis. Dan petugas itu sedikit arogan saat meminta karcis pada saya,” ungkap Rifai yang mengaku sudah 9 tahun menjadi pengamen jalanan itu. [yog/gir/beritajatim]



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih