JAKARTA - Kunjungan kerja Badan Kehormatan DPR RI ke Yunani untuk belajar kode etik terkesan seperti bagi-bagi jatah perjalanan ke luar negeri.
Hal ini setidaknya secara implisit terungkap dari pengakuan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, yang juga politisi Partai Golkar, kepada para wartawan, Kamis (21/10/2010) di Gedung DPR RI.
"Kami tidak punya wewenang banyak untuk mencoret rencana kunjungan kerja ke luar negeri. Terlebih kalau ternyata seumur-umur badan tersebut belum pernah kunker ke luar negeri, sementara komisi lain sudah pernah. Pimpinan (DPR) juga takkan enak hati menolaknya," ujarnya.
Wah, itu bagi-bagi jatah dong? "Ya, pada intinya, kami dari pimpinan tidak boleh semena-mena untuk membatalkan tanpa alasan yang legal dan berdasarkan kepatutan. Mereka belum pernah kunjungan ke luar negeri. Pastilah kalau Anda di posisi pimpinan, Anda juga merasa tak enak hati," sambung Priyo lagi.
Namun, sambungnya, pimpinan telah memberikan catatan agar BK harus mengungkapkan maksud dan tujuan kunker ke luar negeri di depan publik melalui pers.
Mereka juga diminta mengumumkan hasil kunker sepulang ke tanah air. "Ini catatan yang kami berikan dengan tinta emas, perak atau tinta merah," tegas Priyo.(kompas)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda