TULUNGAGUNG - Baru dua minggu diresmikan Bupati Tulungagung, Heru Tjahjono, Polindes (pondok bersalin desa) di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut ditolak oleh warga. Pasalnya, letak polindes berada di komplek lokalisasi desa setempat.
Menurut salah satu warga RT3, RW 4, sebut saja Yudi (27), letak polindes memang tidak tepat. Setidaknya, warga yang religius tidak mau datang ke polindes, dengan alasan keimanan. Lokalisasi diidentikan dengan tempat yang haram dikunjungi. Ibu-ibu yang hendak berobat atau memeriksakan kehamilan pun memilih untuk pergi ke puskesmas kecamatan, yang jaraknya lebih jauh.
“Kalau masalah keimanan kan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Lebih baik cari tempat lain, dari pada datang ke tempat yang haram,” ujarnya.
Sutoyo, Ketua PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Desa Kaliwungu, Polindes tersebut dibangun dengan dana PNPM senilai 60 juta rupiah. Sejak awal pembangunan, warga sudah melakukan penolakan polindes yang diletakan di komplek lokalisasi. Namun lantaran perangkat desa ngotot, pembangunan tersebut tetap diteruskan.
Kini yang lebih banyak memanfaatkan polindes, justru para PSK lokalisasi Kaliwungu. Pintu belakang polindes yang dibuat tembus dengan lokalisasi memudahkan para PSK berobat.
“Tidak hanya berobat, untuk tes HIV/AIDS pun dilakukan di polindes. Ini juga yang membuat warga kian tidak nyaman datang ke polindes,” katanya.
Warga boleh menolak. Namun keberadaan polindes justru disyukuri pada PSK. Via (23), salah satu PSK mengatakan, untuk berobat dan konsultasi kesehatan reproduksi, dirinya tak perlu jauh-jauh lagi. Apalagi sebagai PSK, dirinya dan kawan-kawan rawan terkena penyakit menular seksual. [vid/but/beritajatim]
Home » Daerah » Baru Diresmikan Polindes Kaliwungu Ditolak Warga
Baru Diresmikan Polindes Kaliwungu Ditolak Warga
Minggu, 24 Oktober 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda