JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai usulan rumah aspirasi untuk anggota DPR RI untuk tahun 2011 belum perlu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Rhomahurmuziy, kepada wartawan, Selasa (3/8/2010), menjelaskan bahwa keberadaan rumah aspirasi dengan anggaran yang cukup besar akan menimbulkan tiga kompleksitas sehingga rawan penyalahgunaan.
Menurut Romy, biaya sewa rumah tidak sama di tiap-tiap Dapil, sedangkan dianggarkan sama. Selain itu, menurutnya akan sulit meletakkan rumah aspirasi itu secara adil untuk Dapil dengan jumlah kabupaten atau kota yang banyak. "Sebagai contoh, meletakkan rumah aspirasi di Jayapura untuk Dapil Papua, tidak akan efektif menjadi sarana aspirasi pemilih," jelas Romi.
Terakhir, menurut Sekretaris Fraksi PPP ini, keberadaan rumah aspirasi akan menghapus peran kantor Parpol di Kabupaten dan anak cabang yang selama ini sudah bisa memerankan diri sebagai rumah aspirasi dengan pembiayaan swadaya para pengurus dan donatur partai.
"Yang lebih utama, usulan tesebut melukai masyarakat yang masih 31 juta diantara penduduk kita, hidup di bawah garis kemiskinan. Lebih baik dana itu untuk tambahan kuota Raskin," tutupnya
Rencananya, dana rumah aspirasi digunakan untuk sewa rumah di dapil masing-masing. Dana ini juga untuk kegiatan operasional, termasuk untuk sekretariat dan biaya pertemuan dengan konstituen di rumah aspirasi. Dengan jumlah 560 anggota dewan, anggaran yang dikeluarkan per tahun mencapai Rp 209 miliar.
(tribun)
Home » Politik » Usulan Rumah Aspirasi Justru Melukai Rakyat
Usulan Rumah Aspirasi Justru Melukai Rakyat
Selasa, 03 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda