KEDIRI - Pengadaan Buku Kegiatan Siswa (BKS) yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri pada tahun anggaran 2009 diduga bermasalah. Proyek bernilai Rp 4 milliar tersebut disinyalir tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Dugaan penyimpangan pada proyek BKS untuk para siswa mulai tingkat, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat di Kota Kediri tersebut saat ini tengah ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri. Kejaksaan berencana memanggil para saksi untuk dimintai keterangan.
“Kami akan segera membuat telaah, kemudian melaporkan ke Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri, lalu penyusunan tim penyidik dan rencana penyidikan. Insya Allah, sebelum bulan Januari 2011 kami sudah memeriksa para saksi,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Kediri Hadi Sujito kepada beritajatim.com, Kamis (9/12/2010).
Dugaan penyimpangan lelang BKS tersebut, kata Hadi Sujito, dapat diketahui dari ketidak sesuaian spesifikasi buku sesuai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang ditentukan. Yang paling pokok adalah dua hal, yaitu kertas dan cetakan.
Sesuai spesifikasi dan RKS, ada tiga syarat yang wajib ditaati. Antara lain, ukuran kertas BKS yaitu ( 19,5 cm X 27 cm), bahan BKS berupa, cover ad paper dengan berat 150 gram isi kertas CD putih, cetakan BKS adalah cover full color, isi satu warna dalam dan luar, dan terakhir adalah penjilidan dengan kawat.
“Dugaan penyimpangan yang paling menonjol adalah kertas yang dipergunakan seharusnya berwana putih dan dicetak secara rol. Namun kenyataanya, menggunakan kertas buram dan dicetak tanpa rol. Dua hal itu sudah tidak dapat dipungkiri lagi,” tegas Hadi Sujito.
Kasus dugaan penyimpangan BKS itu berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kepala Seksi (Kasi) Intelejen Kejari Kota Kediri. Sedikitnya sudah ada sembilan orang yang dimintai keterangan saat kasus itu dalam tahapan penyelidikan.
“Kasus itu baru saja kami terima dari limpahan intelejen. Meskipun sudah pada tahap penyidikan, jangan bertanya soal tersangka. Setelah saya bergerak, baru saya akan berbicara secara panjang lebar,” kata Hadi Sujito.
Penyelesaian kasus BKS tersebut, imbuh Hadi, akan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Sebab, pihaknya akan memeriksa seluruh pihak yang terkait utamanya adalah pihak sekolah penerima BKS. Ia berharap, momentum Hari Anti Korupsi kali ini memberikan motivasi tersendiri bagi kejaksaan dalam menuntaskan kasus itu.
Sementara itu, pihak Disdik Kota Kediri belum berhasil dikonfirmasi. Terpisah, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri Nur Muhyar mengaku belum dapat memberikan keterangan. Pihaknya berjanji akan segera mencari data. [nng/but/beritajatim]
Home » Korupsi News » Pengadaan Buku Siswa Dindik Kota Kediri Tahun 2009 Diduga Bermasalah
Pengadaan Buku Siswa Dindik Kota Kediri Tahun 2009 Diduga Bermasalah
Kamis, 09 Desember 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda