Home » » Pemkab Bantul Laporkan 4 Jembatan Putus Diterjang Banjir

Pemkab Bantul Laporkan 4 Jembatan Putus Diterjang Banjir

Rabu, 08 Desember 2010

BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaporkan sedikitnya empat jembatan terputus setelah diterjang banjir Senin malam lalu (6/12).

"Informasi yang berhasil kami kumpulkan dari petugas lapangan hingga saat ini empat jembatan yang menghubungkan antardusun putus, sehingga tidak dapat digunakan," kata Kepala Kantor Kesbangpolinmas Bantul, Eddy Susanto, di Bantul, Rabu.

Menurut dia, empat jembatan yang putus tersebut berada di Dusun Blawong, Trimulyo, Jetis kemudian di Dusun Dahromo, Segoroyoso Pleret, dan dua jembatan masing-masing di Seloharjo dan Srihardono (Pundong).

"Konstruksi jembatan tersebut tidak mampu menahan derasnya aliran sungai yang disertai banjir, sehingga putus dan terbawa arus menjadikan jembatan penghubung antarsatu dusun itu tidak berfungsi," katanya.

Ia mengatakan, hujan deras yang terjadi pada Senin (6/12) siang selama sekitar tiga jam membuat debit air sungai meningkat, terlebih lagi sejumlah sungai tersebut sebelumnya telah mengalami pendangkalan akibat material vulkanik dari Gunung Merapi.

Ia mengatakan, sejumlah sungai yang terkena dampak material vulkanik dan menyebabkan air sungai meluap ketika hujan deras itu yakni sungai Code, Winongo dan Opak sehingga sejumlah jembatan yang tidak kuat akan rusak.

"Tidak hanya itu sejumlah talud disepanjang sungai kurang lebih 70 meter dilaporkan jebol, sehingga dikhawatirkan jika tidak segera ditanggulangi akan semakin memperparah keadaan," katanya.

Sementara selain mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur itu, ratusan rumah di sekitar sungai terendam air antara satu hingga 1,3 meter sehingga warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Ia menyebutkan, total rumah terendam banjir itu sebanyak 371 unit sehingga 1.176 orang penghuninya harus mengungsi.

"Kejadian tersebut dilaporkan sempat membuat panik warga karena banjir yang menerjang pemukiman penduduk terjadi pada malam hari antara pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB," katanya.

Menurut dia, meski mengalami banjir dan merendam pemukiman, namun setelah beberapa jam berlalu banjir berangsur reda dan pada pagi harinya Selasa (7/12) warga bergotong royong membersihkan lumpur yang masuk ke rumah masing-masing.

Ia menambahkan, dalam peristiwa banjir itu dilaporkan sejumlah warga melaprokan mengalami kerugian akibat kehilangan sejumlah harta benda dan ternak ayam karena terseret air.

"Sementara korban jiwa dilaporkan seorang anak kecil berusia sekitar 5,5 tahun warga Krapyak, Sewon meninggal karena terseret arus usai jatuh ke selokan," katanya.

(ANT/S026)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih