MOJOKERTO - Akhirnya, Polsek Kemlagi berhasil menguak tabir penyebab meninggalnya Winarti (30), Sabtu (04/12/2010) kemarin. Perempuan empat orang anak ini, dibunuh suaminya sendiri setelah menolak melakukan hubungan intim (ML). Korban yang sudah meninggal diikat di beranda dapur dan dikabarkan sang suami, korban meninggal karena gantung diri.
Kapolsek Kemlagi, AKP Romhadi Wiyono mengatakan, setelah dilakukan olah TPK, mendengarkan keterangan para saksi dan hasil dari visum RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, pihaknya menyimpulkan korban meninggal karena dibunuh suaminya sendiri, Sayun (45). ''Korban menolak melakukan hubungan intim,'' ungkapnya, Minggu (05/12/2010).
Kapolsek menutur, malam hari sebelum korban diketahui meninggal dunia, pelaku meminta untuk berhubungan badan namun ditolak. Korban beralasan baru saja melahirkan dan bayi yang ia lahirkan juga belum genap selapan (36 hari, red).
Karena menolak ajakan pelaku yang juga suami korban, pelaku langsung emosi dan melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban. Sebelum akhirnya, digantung oleh pelaku, korban sempat disetubuhi oleh pelaku dan kemudian dicekik oleh pelaku.
Melihat korban meninggal, leher korban lalu diikat tali korset dan digantung di beranda dapurnya di Dusun Ngumul, Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi, Sabtu (04/12/2010). Oleh pelaku, kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kemlagi dan mengatakan jika korban meninggal karena gantung diri.
Kapolsek menambahkan, jika pelaku mempunyai kelainan sex. Dari keterangan beberapa saksi, baik saudara maupun tiga warga setempat, korban sering malu dengan para tetangganya karena melahirkan dengan jarak yang saling berdekatan. Dan pada saat hari naas tersebut, korban menolak berhubungan intim. Selain karena baru melahirkan, bayi yang dilahirkan juga belum genap selapan (36 hari, red).
Dari hasil visum RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, ada beberapa kejanggalan jika korban meninggal karena gantung diri. Seperti, wajah korban tidak membiru saat ditemukan meninggal, lidahnya tidak menjulur ke luar layaknya tergantung lehernya, kemaluannya tidak mengeluarkan air mani serta duburnya tidak mengeluarkan kotoran.
''Setelah seharian menjalani pemeriksaan, akhirnya korban mengaku nekat melakukan karena jengkel terhadap istrinya yang sering menolak diajak berhubungan intim. Sementara saksi mata menjelaskan, korban takut hamil karena jarak kehamilan anaknya yang saling berdekatan,'' jelasnya.
Masih kata Kapolsek, meski pihaknya telah menetapkan pelaku sebagai pelaku tunggal dalam meninggalnya Winarti, namun kasus tersebut diteruskan ke Satreskrim Polres Mojokerto. ''Pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHPid tentang pembunuhan berencana dan Undang-undang KDRT tentang penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dan tersangka dapat diancam hukuman selama 20 tahun penjara ,'' ujarnya.
Sabtu (04/12/2010), Polsek Kemlagi mendapat laporan jika salah satu warganya, Winarti (30) yang tinggal di Dusun Ngumul, Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi meninggal gantung diri di beranda dapur miliknya. Namun, saat petugas datang ke lokasi kejadian, korban sudah diturunkan suaminya dan tali yang menjerat lehernya juga sudah dilepas.
Dengan melihat kejanggalan tersebut, visum yang sebelumnya dilakukan di Puskesmas Kemlagi dilanjutkan ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Sambil menunggu hasil visum tersebut, empat orang saksi dimintai keterangan pihak kepolisian. Satu saudara korban dan tiga warga sekitar yang ikut menolong saat korban meninggal tergantung di beranda dapur. [tin/but/beritajatim]
Home » Hukum dan Kriminal » Biadab... Istri Dibunuh Karena Menolak Hubungan Badan
Biadab... Istri Dibunuh Karena Menolak Hubungan Badan
Minggu, 05 Desember 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Laki-laki nggak punya perasaan... Emang dasar bajingan, nggak tahu peran istri berat eeh malah dibunuh. Astaqfirullah cepatlah ke neraka.
Tuliskan Komentar Anda