JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Nudirman Munir membantah bahwa anggota BK DPR yang berkunjung ke Yunani sempat menonton pertunjukkan tari perut saat mampir ke Turki.
Menurut Nudirman, tuduhan tersebut hanyalah berita bohong belaka. "Soal tari perut itu fitnah yang kejam, kita tidak pernah nonton tari perut. Isu yang beredar itu isu bohong. Jangan terpancing dengan isu kebohongan," ujar Nudirman dalam jumpa pers yang digelar anggota BK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/11/2010).
Anggota BK lainnya, Usman Jafar menambahkan, saat transit di Turki, anggota BK tidak menonton tari perut melainkan menonton pertunjukkan tari tradisional Turki yang disajikan sebagai bentuk penyambutan. Para penari dalam tarian tersebut-pun, kata Usman, mengenakan pakaian tertutup. "Di tarian itu ada empat laki-laki, empat perempuan, ditarikan saat makan malam sebelum kita pulang. Itu wajar lagi pula itu pakai baju kurung, ditarikan itu wajar, bagian hiburan," katanya dalam kesempatan yang sama.
Selain membantah menonton tari perut, keenam anggota BK tersebut juga membantah jika kunjungan mereka ke Yunani yang sempat transit di Turki itu dikatakan melanggar kode etik anggota dewan. Menurut Nudirman, kunjungan sudah dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
Anggota BK, katanya, tidak melanggar aturan jadwal kunjungan. Keberangkatan dan kepulangan para anggota BK, kata Nudirman, disesuaikan dengan pengaturan jadwal dari travel agent. "Schedule keberangkatan dan pulang yang berdasarkan pesawat dan travel kita itu bukan mau kita. Schedule pesawat bukan kita yang menentukan, hanya mengikut aja," katanya.
Demikian pula dengan laporan yang mengatakan bahwa mereka membawa anggota keluarga ke Yunani. Menurut Nudirman, hal itu wajar dilakukan karena biaya kepergian anggota keluarga yang diajak serta merupakan biaya pribadi. "Soal bawa kelurga itu hak masing-masing. Karena bayarnya masing-masing. Tidak menggunakan uang negara," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah Lembaga Sosial Masyarakat melaporkan Nudirman dan kawan-kawan ke BK DPR. Mereka dinilai melakukan perjalanan ke Turki tanpa agenda yang jelas di sela-sela kunjungan kerja ke Yunani. Mengenai jadwal kunjungan, dijadwalkan mereka studi banding ke Yunani pada 23-29 Oktober. Namun pada prakteknya, kunjungan kerja hanya sampai 27 Oktober.(kompas)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda