Home » » Pemkab Magelang Himbau Warga Agar Ungsikan Ternaknya

Pemkab Magelang Himbau Warga Agar Ungsikan Ternaknya

Minggu, 24 Oktober 2010

MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengimbau warga yang tinggal di berbagai desa rawan bencana Gunung Merapi mengungsikan ternaknya agar tidak menjadi korban jika gunung berapi itu memasuki puncak fase erupsi.

"Kami mengimbau mereka juga mengungsikan ternaknya ke tempat yang lebih aman, sehingga kalau Merapi meletus tidak menjadi korban," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Magelang, Tri Agung Sucahyo, di Magelang, Minggu.

Ia menyatakan, pengungsian ternak seperti sapi dan kambing bisa di kandang yang berada di desa-desa yang kemungkinan aman dari erupsi Merapi.

Selain itu, katanya, mereka juga bisa menjual ternaknya lebih awal. "Prinsipnya ternak harus dijauhkan dari lokasi rawan bencana Merapi," katanya.

Ia mengatakan, peternak bisa meminjam kandang milik saudara atau sesama peternak yang lokasinya relatif aman dari kemungkinan bencana Merapi.

"Mereka bisa pinjam kandang di tempat lain yang kini kosong dan aman dari bahaya Merapi, kalau akan dijual, hal itu juga salah satu pilihan yang baik," katanya.

Seorang peternak sapi di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang terletak sekitar 11 kilometer barat puncak Merapi, Suyanto, menyatakan kesiapannya untuk mengungsikan ternaknya jika sewaktu-waktu gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu meletus.

"Tetapi kalau dijual sekarang, kurang menguntungkan karena saat ini harga di pasaran sedang rendah," katanya.

Seorang peternak setempat lainnya, Triman, menyatakan siap menjual sapinya.

"Kalau sapi milik saya kebetulan saat ini memang siap untuk dijual, kalau harus diungsikan saya akan kerepotan sendiri karena harus mengurus mencarikan pakan sehingga harus bolak-balik dari tempat pengungsian ternak ke desa untuk mencari rumput," katanya.

Saat ini status aktivitas vulkanik Merapi berada di level "siaga". Status Merapi meliputi "aktif normal", "waspada", "siaga", dan "awas".

Fase erupsi Merapi terakhir pada pertengahan 2006 antara lain ditandai dengan semburan awan panas, luncuran lava pijar, dan hujan abu secara intensif.
(ANT/A024



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih