BATU - Korban pembunuhan Dick Antwerpen (65), staf Konsulat jenderal (Konjen) Belanda beserta istrinya Suyatmi (45), asal Surabaya, ternyata memang tidak disenangi oleh para tetangga di sekitar rumahnya. Selain dikenal galak dan sering mengejek tetangga, korban cukup tertutup dengan tetangga.
Seperti diceritakan Supardi, kehidupan korban semasa hidupnya, jarang keluar rumah. "Paling keluar rumah kalau mau ke gereja bersama istrinya naik sepeda motor,” kata Supriadi, Jumat (15/10/2010)
Korban yang tinggal bersama istrinya, di rumah berlantai 3, No 07 itu, selain tak pernah keluar rumah. Juga jarang bermain-main, bersilaturrahim dengan tetangga sekitar. “Jarang mas. Bule itu tak pernah main ke rumah tetangga. Pembantunya saja, tak pernah keluar kalau sudah masuk rumah itu,” katanya.
Bahkan, kata Supardi, kalau korban dan pembantunya sudah masuk rumah, pintu pagar rumahnya langsung dikunci. “Pernah keluarga istrinya (Suyatmi) itu dari Surabaya datang ke sini, tak dibukakan pintu. Pintu pagarnya dikunci. Iya, ibu Suyatmi itu langsung pulang,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat Dick bersama istrinya ditemukan di belakang rumahnya. Penemuan dua mayat ini berawal dari kecurigaan Ny Samuel, tetangga korban yang mencium aroma busuk dari rumah korban. Mayat ditemukan Kamis (14/10/2010), sekitar pukul 16.00 sore.
Saat dilihat Slamet, ternyata di halaman belakang ditemukan dua mayat yang sudah busuk. Yakni mayat Dick Antwerpen bersama Suyatmi istrinya. Kemudian, Slamet melaporkan kejadian ini kepada ketua Rukun Tetangga (RT) setempat. Ketua RT selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian setempat.[ain/gir/beritajatim]
Home » Daerah » Bahkan Mertua Dick Tak Dibukakan Pintu
Bahkan Mertua Dick Tak Dibukakan Pintu
Jumat, 15 Oktober 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda