JAKARTA - Penyerbuan ke Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara merupakan deklarasi terbuka kelompok teroris menantang Densus 88 untuk bertempur secara militer.
Pasalnya, peristiwa tersebut merupakan pertama kali dalam sejarah terorisme di Indonesia. Mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) mengatakan, sebelumnya tak pernah ada penyerangan terbuka terhadap markas Kepolisian.
"Ini yang pertama, artinya ini deklarasi perang terbuka dari kelompok teroris kepada Polisi khususnya Densus. Kelompok teroris sudah siap melakukan perang terbuka," ujar Al Chaidar seperti dikutip INILAH.COM, Kamis (23/9).
Menurut Al Chaidar, serangan tersebut tak akan berhenti sampai di sini. Kelompok teroris masih akan melakukan lima serangan lagi ke markas Kepolisian.
"Ada 140 mujahid baru, kemarin kan baru seperenamnya yang turun, setidaknya masih akan ada lima serangan lagi," terangnya.
Sebagaimana diberitakan, Kantor Polsek Hamparan Perak, Sumatera Utara diserang gerombolan bersenjata, Rabu (22/9) dini hari. Tiga anggota Polisi tewas seketika dalam serangan itu, saksi mata mengatakan penyerang sekitar 15 orang menggunakan senjata api jenis AK-47 dan M-16. [mah/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda