JAKARTA - Anggota DPR didesak untuk tidak menjawab pertanyaan seputar teknis pembangunan gedung baru DPR.
"Anggota DPR tidak perlu menjawab pertanyaan seputar teknis pembangunan gedung," kata Ketua DPR Marzuki Alie di Jakarta, Senin (6/9).
Marzuki minta tim teknis menjelaskan ke masyarakat secara profesional, transparan, dan akuntabilitas soal pembangunan gedung baru DPR.
DPR dan BURT, sambungnya, tidak akan lagi menerangkan rencana pembangunan gedung berlantai 36 itu ke masyarakat. Sebab, bisa berdampak buruk terhadap citra DPR akhir-akhir ini.
"Jadi, kita serahkan semua tanggung jawab pembangunan gedung ini kepada tim teknis," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, rapat pimpinan DPR bersama pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, tim teknis dan konsultan perencanaan gedung menyepakati untuk mengkaji ulang pembangunan gedung baru DPR.
"Pimpinan sepakat meminta proyek gedung ini dikaji kembali, dikaji ulang," kata Ketua DPR Marzuki Alie.
Menurut Marzuki, jangan ada lagi gambaran gedung yang mewah dan mencederai masyarakat Indonesia. Namun cukup membangun gedung yang menampung anggota Dewan.
"Tim Teknis dan konsultan yang akan menyampaikan kepada publik secara profesional, tranparan dan bisa mempertanggungjawabkan akuntablitas," kata Marzuki.
Menurut Marzuki, anggota DPR adalah orang politik yang tidak mengerti urusan teknis pembangunan gedung. Anggota Dewan yang berada di BURT hanya menyampaikan kebutuhan anggota Dewan. Agar, kinerja dewan menjadi baik serta fungsi check and balances berjalan dengan baik.
DPR tidak mengetahui juga sampai muncul kolam renang hingga spa. "Desain dan hitungan biaya bukan urusan Dewan. Itu urusan tim teknis yang mewakili pemerintah dari Kementerian PU dan dari Setjen DPR. Kita hanya ingin tempat bagi tenaga ahli dalam rangka penguatan DPR," kata Marzuki. [jpnn/bar/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda