PONOROGO - Akibat hujan yang tak menentu, puluhan petani tembakau di Ponorogo ini terancam rugi hingga puluhan juta rupiah. Pasalnya, tanaman tembakau di seputaran Mbedi Wetan, Kecamatan Bungkal, Ponorogo ini diserang penyakit bentis.
Yang mana penyakit bentis ini menyerang tanaman tembakau yang sudah berumur 3 bulan lebih. Padahal, tanaman tembakau ini jika memasuki usia 5 bulan sudah siap panen. Belum lagi para petani ini sudah menghabiskan banyak dana untuk merawat dan membeli pupuk.
"Padahal sebelumnya cuaca terang, namun beberapa hari ini hujan turun tak menentu. Akibatnya, tanaman milik kami terkena penyakit, jika nantinya hujan masih turun dipastikan tamanan tidak bisa dipanen," jelas Subolo, salah satu petani tembakau setempat, Minggu (19/9/2010).
Serangan penyakit ini bisa mematikan tanaman dalam kurun waktu dua hingga tiga hari. Apalagi, penyakit ini menyerang bagian batang dan kemudian berlanjut ke bagian daun. "Kalau dibiarkan saja, batang berubah menjadi kuning dan daun mengering. Kalau itu terjadi, puluhan juta bakal melayang, pasalnya tanaman tembakau di sini ada puluhan hektar lebih," pungkasnya.
Dia berharap adanya bantuan dari Dinas Pertanian untuk membantu mengatasi agar tanaman ini tidak segera mati. Sebab, hingga saat ini para petani di daerah ini masih menggunakan obat seadanya yang dibeli dari toko tanaman.
"Obatnya itu ada, tapi mahal. Itu pun kalau sudah telanjur diserang tanaman sudah dipastikan mati," ungkapnya. [air/tur/beritajatim]
Home » Lokal Madiun » Hujan Berkepanjangan Akibatkan Petani Tembakau Merugi
Hujan Berkepanjangan Akibatkan Petani Tembakau Merugi
Minggu, 19 September 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda