MEDAN - Dinkes Sumut mencatat, 16.810 pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo menderita berbagai penyakit termasuk gangguan kejiwaan.
"Masalah kejiawaan itu bukan berarti gila, tetapi semacam kecemasan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Chandra Syafei di Medan, Senin (6/9/2010).
Para pengungsi tersebut dirawat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, baik di lokasi pengungsian, di puskesmas maupun di RSUD.
Jumlah pengungsi yang dirawat di lokasi pengungsian sebanyak 16.647 orang dengan jenis penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 7.669 orang.
Kemudian, mencret (1.283 orang), gastritis atau infeksi lambung (2.480 orang), anxietas atau mengalami perasaan cemas (2.600 orang), conjungtivitis atau iritasi mata (1.476 orang), hipertensi (731 orang) dan dermatitis atau alergi kulit (408 orang).
Untuk mengatasi hal itu, Dinas Kesehatan Sumut telah mengirimkan sejumlah obat-obatan yang dibutuhkan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Sumut juga telah mengirim dokter sebanyak 80 orang dan perawat sebanyak 200 orang.
Sedangkan jumlah pengungsi yang dirawat di RSUD Kabanjahe tercatat sebanyak 163 orang, yang 103 di antaranya harus menjalani rawat inap karena penyakitnya dianggap serius.
Salah seorang pasien yang mengalami penyakit cukup serius bahkan telah dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.
Gunung Sinabung meletus pertama kali pada Minggu (29/8) dinihari pukul 00.08 WIB serta mengeluarkan asap dan abu hitam yang diserta lontaran lava pijar.
Akibat meletusnya Gunung Sinabung itu, ribuan masyarakat dievakuasi dan diungsikan ke sejumlah lokasi yang dianggap aman dalam radius minimal enam Km dari kaki gunung tersebut.(kompas)
Home » Daerah » Diperkirakan Pengunsi Sinabung Alami Gangguan Kejiwaan
Diperkirakan Pengunsi Sinabung Alami Gangguan Kejiwaan
Senin, 06 September 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda