KENDARI - Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kota Kendari, memecat empat karyawannya, termasuk mantan direktur utama Edy Sudiro.
Alasannya, mereka menggangu kinerja perusahaan. Selain Edy Sudiro, mereka yang dipecat adalah mantan Direktur Teknik Monang Tambunan serta dua stafnya, Koewardono dan Solihin. Pemeceatan berdarakan Keputusan Dirut PDAM Said Sirate tanggal 20 Agustus 2010.
"Saya yang suruh pecat karena mereka memprovokasi karyawan lainnya untuk tidak bekerja dengan baik dan saya dengar mereka mensabotase travo sehingga merugikan PDAM," kata Wali Kota Kendari Asrun di Kendari, Sabtu (4/9/2010).
Tindakan Edy Sudiro dan kawan-kawan yang cenderung merusak itu diakui Sarmin, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PDAM Tirta Anoa.
"Benar, mereka memang melakukan tindakan buruk itu, walaupun selama ini saya enggan berterus terang pada teman-teman wartawan," kata mantan wartawan ini.
Edy Sudiro membantah memprovokasi karyawan lainnya dan melakukan sabotase seperti yang ditudingkan pada kelompoknya. Ia juga mempertanyakan status pemberhentian secara hormat yang diberikan kepadanya.
"Kalau kami dipecat karena dianggap merusak manajemen, kenapa Surat Keputusan menyebut kami diberhentikan dengan hormat," ujarnya.
Edy menambahkan, dirinya tetap rajin masuk sejak diganti posisinya sebagai direktur utama tiga tahun lalu meskipun tidak diberi tugas.
"Saya selalu masuk kantor tanpa tugas yang seharusnya diberi tugas walaupun sebagai tukang kebun. Saya juga bikin sendiri absensi karena tidak diberi daftar hadir. Tapi kenapa saya diberhentikan sebelum masuk usia pensiun," katanya.
Sementara, Solihin merasa dimatikan karirnya sehingga ia berencana menggugat wali kota dan Diretur PDAM bila tidak mencabut SK pemberhentian itu. (kompas)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda