JAKARTA — Ketua Fraksi Partai Hanura MPR RI Abdilla Fauzi Achmad mengatakan, rumah aspirasi adalah urusan persoalan masing-masing anggota DPR. Biaya rumah aspirasi tak seharusnya dibebankan kepada negara.
"Keberadaan rumah aspirasi merupakan beleid dari masing-masing anggota DPR, bukan menjadi urusan negara, apalagi menggunakan uang negara," kata Abdilla kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2010) di Jakarta.
Abdilla mengatakan, keberadaan rumah aspirasi memang penting. "Adanya rumah aspirasi diharapkan dapat menampung dan sekaligus mengagregasi aspirasi rakyat yang berkembang di daerah bersangkutan," katanya.
Dikatakan pula, rumah aspirasi dibangun guna memudahkan kerja dan memperlancar mekanisme lalu lintas berbagai opini yang berkembang di masyarakat. Rakyat setempat mengharapkan agar problematika yang dihadapi di daerahnya dapat teratasi dan mendapat solusi dari pengambil kebijakan.
Bagi Abdilla, wacana yang mengaitkan pendirian rumah aspirasi dengan penggunaan anggaran negara harus segera dihentikan.
"Hal itu tidak layak dibicarakan terbuka. Amat memilukan, dan akan jadi bahan tertawaan rakyat. Banyak agenda besar bangsa yang lebih urgen untuk dibahas secepatnya," katanya.
Bila terus disuarakan, hal tersebut akan menjadi publikasi destruktif, seperti menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Pasalnya, ide tersebut bukan bersumber dari aspirasi rakyat, melainkan merupakan improvisasi elite politik yang tidak aspiratif.
(kompas)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda