JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring menyatakan akan mempelajari situs yang diobobol peretas (hacker) yang memuat dukungan pembebasan Abu Bakar Baasyir. Itu dilakukan sebelumnya pihkanya memutuskan apakah situs tersebut akan ditutup atau dibiarkan.
"Nanti saya baca dulu apakah suratnya (permohonan penutupan Situs) sudah sampai apa belum, saya cek dulu," kata Tifatul Sembiring di Istana, Jakarta, Senin (23/8).
Menurut Tifatul, menutup atau memblokir situs itu ada kriteria yang harus dipenuhi. Jadi tidak bisa dilakukan begitu menerima laporan untuk pemblokiran. "Untuk memblokir situs itu ada kriteriannya, apakah digolongkan ke dalam penipuan, kekerasan dan lain-lain," ujarnya.
Tifatul mengaku belum melihat situs yang memuat dukungan pembebasan Abu Bakar Baasyir. Kalaupun situs tersebut ternyata terbukti menganjurkan tindakan kekerasan, Tifatul akan mempelajarinya terlebih dahulu. "Kita pelajari seperti apa situs itu, apakah mengajari kekerasan. Ini kan negara demokrasi semua harus berdasarkan hukum," tegasnya.
Sebelumnya sebanyak 12 situs, salah satunya milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dijebol peretas (hacker). Peretas itu menampilkan foto Abu Bakar Baasyir dan menuliskan dukungan untuk membebasakan Abu Bakar Baasyir. Dalam pemberitahuannya, Hacker yang mengaku bernama Ashaburayatisud itu menyatakan tidak akan merusak isi situs. [TJ/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda