JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyampaikan nota diplomatik untuk memprotes terhadap pemerintah Malaysia atas insiden penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan, DKP di perairan utara Pulau Bintan.
Nota diplomatik berisi protes atas pelanggaran wilayah Indonesia disampaikan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, Hamzah Thayeb kepada Duta Besar Malaysia di Jakarta.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan nota diplomatik diberikan hari ini (18/8) setelah memastikan terjadinya pelanggaran batas wilayah yang dilakukan oleh Polisi Air Malaysia.
"Kami sudah dapat memastikan bahwa insiden itu terjadi di wilayah Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir kami memang sangat berhati-hati karena ini menjadi data yang dilampirkan untuk mengajukan nota diplomatik kepada Malaysia," kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.
Marty mengatakan baik penangkapan tujuh nelayan Malaysia maupun penangkapan tiga petugas DKP terjadi di perairan Indonesia.
"Tanpa menunda satu menit pun segera setelah informasi dari kementrian terkait kami dapatkan kami langsung menyampaikan nota diplomatik berisi protes kepada Pemerintah Malaysia."
Sebelumnya tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau ditangkap oleh personel kepolisian laut Malaysia Jumat malam (13/8). Ketiganya diidentifikasi bernama Asriadi, 40 tahun, Erwan, 37 tahun, dan Seivo Grevo Wewengkang, 26 tahun.
Insiden itu terjadi setelah tim mereka menangkap tujuh nelayan Malaysia yang diduga memasuki di perairan Bintan, Indonesia, dan berusaha menggiring kapal dan nelayan itu ke Batam.
Ketiga petugas itu dibebaskan pada Selasa (17/8) namun ketujuh nelayan Malaysia yang ditangkap karena mencuri di wialyah perairan Indonesia juga dibebaskan pada hari yang sama
Selain memprotes pelanggaran wilayah, melalui nota diplomatik ini, Indonesia juga menyampaikan protes terhadap penangkapan tiga petugas DKP oleh Polisi Air Malaysia, seperti dilaporkan wartawan bbc Indonesia Ervan Hardoko.
''Kita menyatakan sangat prihatin dan mengecam tindakan ini karena melanggar hukum internasional yang berlaku. Dan oleh karena itulah kita menyampaikan sikap kita yang tidak dapat menerima apa yang dialami oleh pejabat DKP itu," kata Menlu Marty Natalegawa.
Pemerintah Indonesia selama ini sudah beberapa kali mengajukan protes terhadap Malaysia atas sejumlah pelanggaran perbatasan yang dilakukan oleh negara itu.
Marty mengatakan protes ini menunjukan Indonesia sangat peduli terhadap wilayah perbatasannya.
"Selama tahun 2010 kita sudah delapan kali mengajukan nota protes dan ini memang tugas kementerian luar negeri untuk menggunakan instrumen berupa nota protes dan jangan dianggap remeh penggunaan instrumen ini." kata Marty.
Pemerintah kedua negara sebelumnya sudah sepakat menyusun Prosedur Operasi Standar untuk menghindari terulangnya peristiwa seperti ini di lapangan.
Pemerintah Indonesia membantah melakukan kebijakan barter tahanan, mereka mengatakan ini merupakan penyelesaian yang masih berada dalam kerangka penyelesaian diplomatik dua negara yang bersahabat. Insiden ini belakangan juga mengundang reaksi dari masyarakat.
Sejak insiden tersebut dilaporkan di sejumlah media nasional, protes oleh sejumlah ormas berlangsung di depan kantor Kedubes Malaysia di Jakarta sepanjang Senin hingga Selasa kemarin.(bbc)
Home » News Update » Indonesia Baru Sampaikan Nota Protes ke Malaysia
Indonesia Baru Sampaikan Nota Protes ke Malaysia
Rabu, 18 Agustus 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda