BATAM - Tiga petugas Ditjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PPSKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masing-masing Asriadi, Erwan, dan Seivo GrevoWewengkang mengaku hanya diberi makan oleh petugas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) hanya satu kali setiap harinya.
Ketiga petugas Ditjen PPSKP tersebut disatukan dengan sejumlah tahanan saat berada di dalam sel Balai Polis Daerah Ibu Pejabat Kota Tinggi, Johor Malysia. Demikian disampaikan Asriadi yang ditemui Selasa (17/8/2010) malam di Hotel Plenet Holiday.
Asriadi mulanya tidak mau bicara masalah yang sebenar yang dihadapinya itu selama berada di dalam tahanan Balai Polisi Daerah Ibu Pejabat Kota Tinggi, Johor.
Namun setelah didesak beberapa kali akhirnya dia mengaku apa yang dialaminya meski dengan takut-takut mengutarakannya.
Dari pelakuan kasar petugas PDRM sampai dibentak-bentak saat diperiksa dan disuruh mengaku telah melakukan penculikan terhadap tujuh nelayan.
"Ya, kami bertiga setiap harinya hanya diberi makan sekali di malam hari setelah buka puasa. Sementara untuk sahur tidak ada makanan apapun yang diberikan kepada kami. Ya, kami bertiga merasa tertekan untuk menyampaikan masalah ini ke publik," ujarnya.
Menurutnya, sejak berada di dalam kapal ikan milik nelayan Malaysia itu petugas PDRM sudah menunjukan perlakuan kasarnya.
Bahkan makian pun dilontarkan petugas PDRM tersebut saat pihaknya tidak mengikuti perintah polisi itu. Namun Asriadi membantah jika luka di kepalannya itu akibat dipukul polisi.
Asriadi sempat terdiam saat Tribun mendapatkan infromasi pemukulan yang dilakukan polisi tersebut dari salah satu staf di Konjen RI di Johor Malaysia.
"Saya tidak berani mengatakan iya atau tidak, namun apa yang diceritakan staf Konjen RI itu memang benar. Tapi saya tidak berani mengungkapkannya karena sudah diminta untuk tidak berbicara yang bisa menimbulkan permasalahan panjang nanti," ujar sumber tersebut yang dihubungi, Rabu (18/8/2010) di Konjen RI di Johor Malaysia.
Salah satu staf Konjen RI di Johor Bahru, Malaysia yang tidak mau ditulis namanya menceritakan bahwa Asriadi dijemput di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Tinggi, Johor. Asriadi dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kebocoran di bagian kepalanya akibat dipukul dengan gagang senapan.
"Asriadi ditemukan di rumah sakit saat dirawat. Saat itu kita bingung ketika menjemput tiga orang petugas Ditjen PPSKP. Karena hanya dua orang saja yang diserahkan oleh petugas PDRM, dan satu orang lagi disuruh jemput di rumah sakit," katanya mewanti-wani untuk tidak menuliskan namanya.
Bahkan menurut penuturan pejabat di Batam yang ikut menjenguk ke Malaysia, disebutkan bahwa ketiga petugas DKP sempat diborgol saat ditahan. Hanya saja karena berbagai tekanan dari pihak polisi Malaysia, mereka dilarang bicara bebas kepada publik. (bur/tribun)
Home » News Update » Biadab !! Kepala Petugas KKP Dipopor Senapan Polisi Malaysia
Biadab !! Kepala Petugas KKP Dipopor Senapan Polisi Malaysia
Kamis, 19 Agustus 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda