JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa mengaku belum mendapat laporan terkait adanya pertambangan uranium di Freeport yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi sejak delapan bulan terakhir.
"Saya belum mau berkomentar untuk sesuatu yang saya belum dapat data akurat," kata Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Rabu (14/7/2010).
Sebagaimana dilansir Antara, Ketua Fraksi Pikiran Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Papua, Yan Permenas Mandenas, mengungkapkan adanya penggalian bahan baku uranium yang diduganya dilakukan Freeport. Dan menurutnya ini telah dilakukan sejak delapan bulan terakhir.
"Kegiatan ini dilakukan secara tersembunyi dan telah berlangsung cukup lama," ungkapnya.
Seperti ditandaskannya, Freeport telah mencuri hasil kekayaan masyarakat Papua dan membohongi pemerintah dengan hasil tambang yang disalurkan lewat jaringan pipa-pipa bawah tanah.
"Selain emas, uranium juga diproduksi oleh Freeport. Hal ini sangat disayangkan mengingat pajak yang didapatkan dari perusahaan emas terbesar di dunia tersebut, hanya Rp 30 miliar," jabarnya.
Menanggapi dugaan tersebut, Hatta menerangkan uranium tidak bisa begitu saja ditambang. "Yang jelas uranium itu adalah restricted, tidak bisa begitu saja ditambang," katanya.
Freeportnya mau dipanggil, Pak?"Saya belum dapat informasinya nanti kalau sudah dapat info dari ESDM," tukasnya.
Sementara itu, Yan Permenas Mandenas, menyatakan, informasi tersebut didapatnya dari sejumlah masyarakat dan karyawan Freeport di Timika, Papua. "Selain karyawan dan masyarakat, saya juga mendapat laporan dari sumber yang dapat dipercaya," tandasnya.
(tribunnews)
Home » News Update » Ternyata Ada Tambang Uranium di Freeport
Ternyata Ada Tambang Uranium di Freeport
Rabu, 14 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda