Terdengar Ledakan, Pesawat Batavia Air Berputar-putar Tanpa Kepastian

PEKANBARU - "Coba Anda bayangkan kalau jadi kami, mendengar ledakan, berputar-putar tujuh kali selama satu jam dan tak ada yang memberi tahu sebenarnya apa yang terjadi," ungkap Yeni (45) dengan nada kesal. Yeni adalah satu dari 180 penumpang pesawat Batavia Air nomor penerbangan DVT 562 tujuan Pekanbaru-Jakarta yang meledak dan mendarat darurat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kamis (15/7/2010) malam.

Yeni menuturkan selama di dalam pesawat itu penumpang hanya bisa ketakutan sendiri dan berdoa. "Tak ada satu pun pramugari yang muncul meski kami sempat memanggil dan mencari," kata Yeni.

Pilot pesawat pun baru memberikan keterangan setelah pesawat satu jam di udara dan sudah ada kepastian bakal balik arah ke bandara Sultan Syarif Kasim II. "Bayangkan pesawat meledak tapi mereka tak memberi kabar. Mungkin itu memang prosedur tapi bukan begitu caranya," kata Yeni.

Yeni yang berangkat dengan tiga orang kerabatnya mengaku cuma pasrah dan terus berdoa sepanjang situasi mencekam itu. "Saya menghitung tujuh kali pesawat berputar, situasi semakin mencekam karena AC pun mati," katanya.

Yeni mengaku dirinya sangat lega saat pesawat berhasil mendarat kembali di bandara. "Saya sangat tenang, apalagi saat mau mendarat melihat puluhan orang petugas beserta mobil pemadam sudah berbaris di samping landasan menunggu," katanya.

Yeni menambahkan rupanya dua kali ledakan pesawat di mesin sebelah kiri itu sempat dilihat oleh petugas bandara. "Petugas yang menjemput kami mengatakan orang-orang di bandara sudah pesimis, mengira pesawat kami bakal hancur berkeping-keping di atas," katanya.

Rudi salah seorang penumpang mengaku menyayangkan kejadian ini, terlebih lagi jika melihat pihak batavia yang tampak tak peduli. "Nyawa kami dipertaruhkan. Bayangkan sejak dari awal memang sudah ada masalah dengan pesawat itu dan memang seperti tak laik terbang," katanya.

Rudi menuturkan sudah ada keganjilan saat pesawat belum terbang. Suara mesin pesawat terasa lebih bising dan bergemuruh saat parkir. Selain itu penyejuk ruangan juaga tak menyala. "Mereka mengatakan AC bakal menyala jika sudah terbang, tapi nyatanya samapai pesawat meledak dan mendarat juga tak menyala. Nyawa kami dipertaruhkan," katanya.

(tribunnews)

Berita Terkait