JAKARTA - Manajemen PT Bakrie and Brothers Tbk berjanji akan bersikap transparan terkait pemberitaan mengenai perbedaan pencatatan deposito perseroan pada PT Bank Capital Tbk. Wujud komitmen itu antara lain ditunjukkan dengan memberikan keterangan lisan kepada Bursa Efek Indonesia.
”Kami akan bersikap transparan. Selasa lalu, kami telah berinisiatif bertemu dengan pihak BEI untuk menjelaskan masalah ini,” kata Presiden Direktur/CEO PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) Bobby Gafur Umar di Jakarta, Kamis (15/7/2010).
Menurut dia, perbedaan pencatatan dana deposito BNBR di Bank Capital terjadi karena angka deposito di Bank Capital adalah hasil dari catatan laporan keuangan perusahaan-perusahaan portofolio BNBR yang dikonsolidasikan dalam laporan keuangan BNBR.
Sementara BEI menilai keterangan lisan yang diberikan BNBR belum memadai. BEI meminta manajemen BNBR segera menyampaikan keterangan secara tertulis karena menyangkut kepentingan publik. Selain itu, perbedaan pencatatan deposito milik Grup Bakrie di Bank Capital cukup material atau besar. ”Kami tetap menunggu jawaban tertulis dari BNBR dan anak perusahaannya biar semua jelas dan transparan,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito.
Berdasarkan laporan keuangan triwulan I-2010 tujuh emiten yang tergabung dalam Grup Bakrie diketahui bahwa ketujuh emiten itu memiliki deposito berjangka di Bank Capital sebesar Rp 9,05 triliun. Padahal, laporan keuangan Bank Capital pada periode yang sama mencatat simpanan nasabah di bank tersebut hanya Rp 2,69 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Capital Isbandiono Subadi mengatakan, Bank Capital telah meneliti kembali dokumen dan catatan/pembukuan sesuai kebijakan akuntansi utama perseroan. Dari hasil penelitian perseroan, jumlah semua simpanan nasabah (DPK) pada perseroan per 31 Maret 2010 adalah benar sebesar Rp 2,69 triliun.
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda