PASURUAN - Eksotisme Gunung Bromo benar-benar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Bahkan, mereka tak lagi memperdulikan status awas gunung yang kini terus menerus bergejolak mengeluarkan asap belerang beracun itu.
Tak heran, meski saat ini Gunung Bromo telah ditutup untuk pendakian. Namun, sejumlah wisatawan masih ada yang ingin terus menyaksikan aktifitas dan perkembangan terakhir gunung yang dianggap gunung suci oleh warga suku Tengger, karena menjadi tempat bersemayamnya para dewa.
"Setelah Probolinggo ditutup, wisatawan ada yang beralih ke daerah Penanjakan, Tosari. Lokasinya cukup jauh dari kawah, sehingga para pengunjung dengan aman dapat menyaksikan aktifitas Gunung Bromo yang terus mengeluarkan asap belerang.” kata Muchammad Yahya, Kepala Bakesbanglinmas Kabupaten Pasuruan Rabu (24/11/2010).
Yahya menambahkan, selain aman, pemandangan Gunung Bromo akan terlihat lebih indah jika dilihat dari daerah Penanjakan, Tosari. Pasalnya, Penanjakan adalah dataran yang lebih tinggi dari Bromo, sehingga para wisatawan dapat menyaksikan Bromo dari atas pegunungan.
"Wisatawan asing maupun domestik, sekarang ini ada yang tetap menyaksikan perkembangan Gunung Bromo dari Penanjakan, Tosari. Mereka rata-rata hanya ingin mengabadikan Bromo saja. Ada yang sekedar foto dan mengambil dengan kamera video. Karena aman, maka jalur ke Bromo dari Pasuruan tidak ditutup,” terangnya.
Oleh karena merasa aman, lanjut Yahya, sehingga warga suku Tengger di Tosari, Pasuruan tak perlu mengungsi jika Gunung Bromo meletus. “Warga suku Tengger di Tosari, tidak butuh mengungsi. Karena mereka berada di dataran tinggi dan jauh dari kawah Bromo” tandasnya.[bec/ted/beritajatim]
Home » Daerah » Para Wisatawan Mancanegara Masih Nekat Mendaki Bromo
Para Wisatawan Mancanegara Masih Nekat Mendaki Bromo
Rabu, 24 November 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda