SURABAYA - Anggota Kejahatan Umum (Jatanum) Satreskrim Polrestabes Surabaya tak menduga bila dalam operasi preman berhasil menangkap pelaku curanmor. Pelaku tersebut bernama Agus Setiawan (31) gembong curanmor antar kota. Agus diringkus anggota Jatanum dalam operasi preman Sikatan Praja di Jembatan Merah, Senin (8/11/2010).
Pria yang tinggal di Jl Kedinding Tengah II atau Jl Bulak Rukem I disergap anak buah Kanit Jatanum AKP Arbaridi Jumhur saat duduk di dekat halte bus. Diduga tersangka mengincar sebuah motor Honda Supra X yang ditinggal pemiliknya membeli rokok dan kunci kontak motor itu masih menempel.
"Memang anggota sudah memantau gerak-gerik tersangka karena mencurigakan," tutur Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo didampingi Kanit Jatanum AKP Arbaridi Jumhur di lokasi penangkapan.
Kepada polisi, Agus mengaku sudah 12 kali mencuri di 32 tempat kejadian perkara (TKP). Di Surabaya sebanyak 18 motor yang dicuri di antaranya wilayah Gubeng, Kenjeran, Rungkut, Tanjung Perak, Krembangan, Mulyorejo, Semampir dan Simokerto. Sedang di wilayah Jombang sebanyak lima TKP, Lamongan tiga TKP, Mojokerto empat TKP dan Gresik dua TKP.
Motor yang dijarah kebanyakan Honda Supra X sebanyak 24 motor, Yamaha Jupiter tiga motor, Yamaha Mio dua motor, dan Yamaha Crypton tiga motor. "Motor yang dipilih itu mudah dijual dan harganya cukup mahal. Setiap unit motor dijual ke penadah antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," kata AKP Jumhur.
Modus yang dilakukan, tersangka mengamati motor di beberapa area parkir di tepi jalan dan halaman rumah yang ditinggal pemiliknya. Berbekal kunci T, tersangka Agus Setiawan yang tugasnya 'memetik' motor bisa membawa kabur motor dalam waktu tidak sampai satu menit. Kunci T yang terbuat dari besi langsung dimasukkan ke lubang kunci dan posisi kontak langsung on.
Untuk melakukannya, tersangka tidak sendiri. Ia ditemani oleh dua sampai empat pelaku yang tugasnya mengawasi di sekitar lokasi. Begitu motor berhasil dibawa kabur, pelaku lainnya membuntuti dari belakang untuk mengantisipasi ada orang lain yang mengejar. "Komplotan Agus yang tugasnya membuntuti tidak segan-segan menabrak orang yang mengejar," tukasnya.
Dalam sindikat ini, tersangka Agus suka bergonta-ganti pasangan. Setidaknya ada 10 nama yang disebut oleh Agus. "Sembilan orang masih kami cari. Begitu pula penadahnya juga kami cari," tegas AKP Jumhur.
Sementara itu, operasi preman yang bersandikan Sikatan Praja yang digelar di seluruh seluruh polsek jajaran Polrestabes Surabaya mengamabkan sebanyak 147 orang. Yang tertangkap membawa senjata tajam (sajam) satu orang, pemabuk 10 orang, main judi tiga orang, preman delapan orang, pemerasan satu orang, anak jalanan (anjal); 52 orang, gelandangan dan pengemis (Gepeng) 27 orang, pengamen jalanan 22 orang, PSK jalanan lima orang, ABG pacaran 14 orang, penjual miras dua orang dan motor bodong satu pemilik.
"Untuk PSK, Gepeng, Anjalkan diserahkan ke Liponsos dan ABG pacaran dilakukan pembinaan. Untuk yang membawa sajam dan main judi serta motor bodong tetap ditangani penyidik karena menyangkut masalah pidana," tutur Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Wiwik Setyanningsih. [roz/kun/beritajatim]
Home » Hukum dan Kriminal » Maksud Hati Operasi Preman, Malah Dapat Gembong Curanmor
Maksud Hati Operasi Preman, Malah Dapat Gembong Curanmor
Senin, 08 November 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda