Home » » Dibutuhkan 3000 Ton Kapulaga untuk Industri Jamu

Dibutuhkan 3000 Ton Kapulaga untuk Industri Jamu

Jumat, 12 November 2010

CIAMIS - Dari 23 pabrik jamu di Indonesia membutuhkan 3.000 ton buah kapulaga (Amomum cardamomum) kering setiap tahun. Kebutuhan tersebut belum terpenuhi, sehingga sejumlah pabrik jamu besar selama ini terpaksa mengimpornya dari Pakistan.

"Bila Ciamis ingin menangkap peluang tersebut, dibutuhkan lahan 72.000 hektare untuk ditanami kapulaga. Sementara sekarang Ciamis baru memiliki 5.000 hektare tanaman kapulaga yang sudah dibudidayakan dengan baik yang menyebar di 18 kecamatan," ujar Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Ciamis (APKC) pada pertemuan petani kapolaga dengan Perhutani dan kalangan Perbankan di Hotel Tyara Ciamis Rabu (10/11) sore. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jabar, H Dede Yusuf, Bupati Ciamis H Engkon KOmara, Wakil Bupati Ciamis Drs H Iing Syam Arifin dan sejumlah pejabat terkait.

Permintaan buah kapulaga kata Kunkun tidak hanya dari induitri jamu tetapi juga dari usaha rumah tangga jamu gendong dan bumbu masak terutama untuk memasok kebutuhan rumah makan (RM) Padang.

Menurut Kunkun, tanaman kapol dapat tumbuh dengan baik justru dibawah naungan pohon besar. Dan harga buah keringnya cukup mahal yakni mencapai Rp 42.000/kg sehingga merupakan peluang bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Kepala Perhutani Unit III Jawa Barat, Ir Bambang Setiabudi, pada kesempatan tersebut menyebutkan di Ciamis terdapat 28.000 hektar kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani yang mungkin digarap dengan system tumpangsari antara tanaman pokok dengan kapulaga.Yang tentunya melibatkan warga desa sekitar hutan.

Sedangkan potensi yang luar biasa me nurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Ciamis Ir Nurhastuti adalah hutan rakyat yang luasnya mencapai 72.000 hektare. "Areal hutan rakyat ini sangat potensi dikelola secara tumpangsari dengan tanaman kapulaga yang tentunya langsung melibat pemilik. Hutan rakyat ini menyebar hamper disemua desa di Ciamis," ujar Nurhastuti.

Sementara Wakil Gubernur Jabar H Dede Yusuf mengingatkan untuk mewujudkan Ciamis sebagai sentra tanaman kapulaga di Jabar tidak hanya membutuhkan lahan yang luas tetapi juga diperlukan dukungan modal dan teknologi. "Asosiasi butuh modal untuk menampung hasil panen petani, sementara petani butuh modal untuk membeli benih kapol. Tentunya ini perlu dukungan kalangan perbankan," ujar Wagub Dede Yusuf.

Untuk memudahkan pembinaan, pada kesempatan tersebut Wagub Dede Yusuf meminta petani kapulaga bergabung dalam asosiasi petani kapol.(tribun)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih