JAKARTA - Pengungsi Sinabung dikabarkan marah dengan ucapan salah satu pengamat komunikasi politik, Effendi Ghazali.
Warga Karo tidak terima dengan pernyataan Effendi di salah satu acara televisi swasta, yang menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bermanfaat.
Padahal, pidato Presiden SBY yang mengajak warga dan pejabat daerah untuk belajar dari bencana alam Gunung Sinabung dianggap memotivasi pengungsi Sinabung.
"Terus terang, kami warga Karo sakit hati," ujar perwakilan para pengungsi Sinabung, Aries Eklesia Sebayang seperti dilansir INILAH.COM, Kamis (9/9).
Meletusnya Gunung Sinabung pada 29 September 2010, Aries menjelaskan, memberikan dampak yang besar kepada warga Tanah Karo, Sumatera Utara.
"25 ribu orang mengungsi. Mereka di posko pengungsian bertumpuk-tumpukan, pendidikan anak tidak jalan. Dia (Effendi) pikir kita enak-enakan," imbuhnya.
Aries menegaskan, jika bencana alam Sinabung tidak penting, Presiden SBY tidak mendatangi lokasi kejadian.
"Saya hanya ingin mengimbau lain kali kalau berbicara lihat faktanya dulu. Kita yang disana merasakan sakitnya," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Presiden SBY mengingatkan masyarakat untuk terus antisipasi terhadap segala jenis bencana.
"(Bencana Gunung Sinabung) Ini mengingatkan kita untuk selalu waspada, menjaga kesiapan kita," ujar Presiden SBY dalam pidatonya di Istana Kenegaraan, Jakarta, Rabu (8/9) malam.
Presiden juga memerintahkan Gubernur, Bupati dan Walikota untuk membangun kesadaran, dan kewaspadaan dari bencana alam.
Usai Presiden SBY berpidato, Effendi yang diundang sebagai pengamat oleh pihak stasiun televisi, memberikan komentar. Ia menilai pidato Presiden tidak ada manfaatnya. [bar/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda