JAKARTA - Polri menyatakan keterlibatan Jamaah Anshorut Tauhid dalam perampokan di Medan serta jaringan teroris bukan secara organisasi, tapi orang-orang tertentu didalam JAT.
Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/09). "Kita tidak mengatakan Jamaah Anshorut Tauhid secara organisasatori yang terlibat, namun orang-orang Jamaah Anshorut Tauhidnya, JAT kan ormas resmi. Yang bergerak itu manusianya, kalau ada oknum yang menyeleweng itu berarti oknumnya. Itu yang kita dimaksud orangnya bukan organisasinya," jelas Kadiv Humas Polri.
Menurutnya, selama resmi kegiatannya anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya maka hal itu tidak ada masalah. Irjen Pol Iskandar Hasan juga mengatakan jika Jamaah Anshorut Tauhid membantah adanya anggota yang terlibat, itu adalah hak dari Jamaah Anshorut Tauhid. "Ya itu silahkan," ucap Kadiv Humas.
Menurutnya kalau dilihat maka hal ini mempunyai benang merah antara tersangka yang ditangkap dengan Abu Bakar Baasyir. "Kalau kita lihat garis merahnya ya bisa saja, karena yang tertangkap di Medan sebagian beraktifitas di Aceh, sedangkan yang di Aceh termasuk yang direstui Baasir beliau memberikan dana-dana yang disampaikan ke mereka, kalau disambungkan itu ya nyambung," kata Irjen Pol Iskandar Hasan.
Namun menurut Kadiv Humas jika dilihat hanya berdasarkan kasus perkasus, maka mungkin tidak terlihat adanya hubungan tersebut. "Masalahnya fakta yuridis di lapangan dari case by case itu yang berbeda, ABB tidak terlibat perampokkan di Medan, jadi tidak mungkin dia terima sebagai dalang perampokan. Benang merahnya ada, tapi case by case belum ada sampai hari ini," ujar Kadiv Humas.[mvi/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda