Home » » Meskipun Defisit Eksekutif Ngotot Bangun GOR

Meskipun Defisit Eksekutif Ngotot Bangun GOR

Sabtu, 21 Agustus 2010

NGAWI - Meski menuai pro kontra, eksekutif terkesan ngotot merealisasikan mega proyek gelanggang olah raga (GOR). Rencananya, pengerjaan proyek jilid dua yang bakal menempati areal eks terminal lama tersebut dimulai awal 2011. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu minimal dua tahun. ''Diperkirakan 2012 baru bisa terwujud bangunan secara menyeluruh,'' kata Bupati Budi Sulistyono, kemarin (20/8).

Dikatakannya, pembangunan GOR merupakan salah satu program kerja di bawah kepemimpinannya lima tahun mendatang. Proyek yang bujetnya bersumber dari APBN itu merupakan program lanjutan yang digulirkan eksekutif sebelumnya. Di mana rintisan awal sudah dirumuskan sejak 2008 silam.

Sayangnya, setelah itu seakan terkatung-katung imbas tarik ulur legislative dengan pemerintah. ''Kami pastikan untuk tahun depan (2011, Red) sudah mulai pembangunan. Sebab sudah ada kesepakan dengan pemerintah pusat,'' ungkapnya.

Pembangunan proyek di atas lahan lima hektar itu, lanjut dia, bakal dibagi dalam dua tahapan. Tahap awal, fokus pada fisik bangunan dengan rancang bangun berstandar nasional. Sedangkan tahap kedua berupa pembenahan fasilitas pendukung dan penataan kawasan sekitar demi kenyamanan atlet yang bertanding maupun masyarakat yang menonton secara langsung.

''Harus dua tahapan, itu kenapa kami prediksikan akan tuntas hingga 2012 mendatang,'' papar pria yang akrab dipanggil Kanang tersebut.

Sementara, areal yang akan dijadikan lokasi pembangunan GOR yang menelan anggaran Rp 23 miliar itu, sudah mulai disiapkan. Bangunan shelter bus dan ruko yang berjajar di pinggir eks terminal lawas itu sudah dirobohkan. Tinggal gapura yang berdiri di pintu masuk dan keluar yang masih tersisa. ''Tentu untuk segera memulai pembangunan, terlebih dahulu membersihkan bangunan sisa yang masih berdiri,'' urainya.

Proyek GOR sempat mendapat tentangan. Siswanto, salah satu anggota Komisi I DPRD setempat menilai pembangunan sarana olah raga itu tidak multifungsi. Dikhawatirkan, nantinya akan dinikmati segelintir orang saja. ''Paling yang memanfaatkan hanya orang-orang tertentu saja. Jadi apa salahnya bila dikaji ulang. Sebab, infrastruktur yang lebih penting lainnya masih banyak. Dan, itu kondisinya sudah memprihatinkan. Jalan penghubung antarkecamatan dan desa misalnya,'' tutur dia. (dip/isd/rdm)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih