JAKARTA - Kalangan DPR mengkhawatirkan masuknya kepentingan Israel lewat Amdocs Ltd ke Indonesia. Namun, Telkomsel membantah software dari Amdocs bisa digunakan sebagai alat mata-mata Israel.
“Itu hanya sistem penagihan (billing), tidak berhubungan dengan jaringan (network,” kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno di Jakarta, Rabu (14/7).
Sarwoto menyatakan tidak mempermasalahkan jika DPR akan meminta keterangan mengenai asal-usul Amdocs yang diduga berhubungan dengan Israel. Namun Sarwoto menegaskan Amdocs adalah perusahaan dari Amerika Serikat (AS).
“Kami berbisnis dengan perusahaan Amerika bukan dengan perusahaan Israel. Kami bekerjasama dengan perusahaan terbaik di dunia,” tegas Sarwoto.
Kendati demikian, berdasarkan laporan keuangan Amdocs 2009, Amdocs yang berada di AS adalah Amdocs Inc memang berbasis di Missouri, AS sebagai anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh Amdocs Ltd sebagai perusahaan induk. Namun, Amdocs Inc diangap sebagai principal operating subsidiaries (anak perusahaan untuk operasi). Hal serupa juga mereka terapkan di Kanada, Cyprus, India, Irlandia, dan Israel.
Laporan keuangan itu juga menyebutkan, Amdocs (Israel) Ltd secara defacto merupakan divisi billing (software sistem penagihan) dari Amdocs dan berlokasi di Ra'anana, Israel. Mereka mengklaim bahwa semua pelanggan billing Amdocs adalah pelanggan mereka. Amdocs (Israel) Ltd adalah pemilik legal dari software yang dilisensikan kepada Telkomsel.
Sarwoto menyatakan implementasi sistem billing Amdocs telah dimulai sejak Juni dan kini telah rampung 100%. Ia membantah Amdocs tidak mampu menuntaskan kewajiban yang ada dalam ketentuan kontrak kerjasama. “Sudah 100%, kami tinggal luncurkan software billing terbaru itu,” katanya.
Sebelumnya, ramai kembali diberitakan mengenai dugaan spionase Israel di AS menggunakan perangkat Amdocs. Israel dicurigai memata-matai warga AS melalui percakapan telepon, komunikasi data, dan sistem pertukaran informasi lainnya yang menggunakan saluran telepon.
Berdasarkan laporan investigasi Fox News, sejak insiden 11 September, lebih dari 60 warga Israel di AS telah ditangkap di bawah aturan anti terorisme ataupun kekerasan imigrasi. Amdocs dicurigai menggunakan data-data telepon untuk kepentingan Israel. Antara lain, data direktori panggilan bantuan dan catatan panggilan telepon.
Dugaan itu membuat banyak kalangan di AS khawatir karena hampir semua sistem penagihan telepon di AS menggunakan jasa Amdocs.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, dirinya akan mengusulkan kepada Komisi I DPR untuk segera memanggil pihak Telkomsel untuk menjelaskan secara teknis perjanjian dan penggunaan produk Amdocs tersebut.
"Telkomsel harus segera menghentikan kerjasama itu, sebab ini berbahaya. Bukan hanya privasi konsumen yang terancam tapi juga keamanan negara," jelas Muzani kepada, Selasa (13/7).[tj/inilah.com]
Home » Techno » Telkomsel Bantah Amdocs Sebagai Mata-mata
Telkomsel Bantah Amdocs Sebagai Mata-mata
Kamis, 15 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda