JAKARTA - Upaya memata-matai warga Amerika Serikat (AS) oleh Israel melalui Amdocs Ltd tidak begitu saja terjadi. Amdocs menancapkan kekuasaannya dengan mencaplok banyak perusahaan. Di Indonesia, Amdocs bekerjasama dengan Telkomsel dan XL.
Amdocs disinyalir digunakan oleh intelijen Israel untuk menyadap percakapan telepon dan komunikasi data.
Laporan dari Fox News menyebutkan, cengkeraman bisnis Amdocs terjadi sejak tragedi runtuhnya WTC di New York.
“Penyelidik terorisme AS khawatir, beberapa tersangka peledakan WTC selalu berada selangkah di depan. Mereka tahu siapa dan kapan penyelidik menelepon. Mereka mengambil dan menganalisa data setiap ada yang melakukan komunikasi via telepon di AS,” papar koresponden Fox News, Carl Cameron.
Berdasarkan penuturan Cameron, sistem intelijen untuk memata-matai otoritas AS itu bekerja melalui panggilan telepon, komunikasi data, dan billing yang dikerjakan oleh Amdocs Ltd.
Amdocs memiliki kontrak dengan 25 perusahaan komunikasi terbesar AS seperti AT&T, Cable One, Cablevision, Comcast, T-Mobile, Vodafone. Bahkan, perusahaan tersebut juga menjalin kerjasama dengan dua provider komunikasi besar di Tanah Air, Telkomsel dan XL.
“Gedung Putih dan saluran telepon pemerintah memang terlindungi. Tapi mustahil untuk melakukan panggilan biasa tanpa ada kemungkinan penyadapan oleh Amdocs,” lanjutnya.
Berulangkali penyelidikan dilakukan terhadap Amdocs, namun perusahaan ini selalu menyangkalnya. Penyelidik tak percaya isi pembicaraan bisa didengarkan. Meski begitu, data mengenai siapa menelepon siapa dan kapan waktu telepon itu, sama pentingnya.
Laporan Fox News juga menyebutkan memo Amdocs yang mengatakan sistem mereka bisa digunakan untuk mencegah penipuan via telepon. Sayangnya, analis kontraintelijen juga menyatakan, sistem itu bisa digunakan untuk memata-matai alat komunikasi terpenting dalam kehidupan manusia itu.
Di Indonesia, Amdocs akan melayani pelanggan Telkomsel, khususnya dalam hal mobile data. Kehadiran Amdocs di Indonesia sempat dipertanyakan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring.[vin/inilah.com]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda