MADIUN - Sejumlah warga yang menempati rumah di 'kampung pengamen', Kelurahan Josenan, Taman, Kota Madiun mengaku resah. Ini menyusul rencana pemkot melakukan penertiban.
Fatimah, nenek yang bermukim di lokasi itu mengaku didatangi dua petugas dari panti jompo (milik Pemprov Jawa Timur) dari Kabupaten Ponorogo. Petugas itu, lanjut Fatimah, memintanya untuk pindah ke panti jompo di Ponorogo tersebut. ''Badhe mindah, kulo mboten purun,'' ujar Fatimah, kemarin (23/3).
Hal serupa dialami Minem, nenek lainnya. Diakuinya, petugas panti jompo sempat memberi iming-iming berbagai kemudahan di panti. Di antaranya, dirinya tidak perlu bekerja, keperluan makan disediakan panti. Namun, tawaran itu, lanjut Minem, langsung ditolaknya. Dengan alasan, dirinya masih sanggup bekerja mencari rosok dan merasa nyaman tinggal di lokasi itu. ''Pokok'e kulo tetep wonten mriki,'' jelasnya.
Robert, ketua paguyuban 'kampung pengamen' dikonfirmasi menuturkan, Senin (22/3) lalu, petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun datang menemui mereka. Secara halus, petugas meminta kepada 30 KK yang ada untuk sementara pindah. Dalihnya, lanjut pria asal Timor Leste itu, rumah warga bakal direhab. Selama pembenahan, warga akan ditempatkan di panti jompo Ponorogo dan Magetan, serta lokasi lain. ''Meski secara halus saya sudah ngerti tujuannya. Kami diminta mengosongkan kampung pengamen ini selamanya. Kami sepakat menolak dengan tawaran itu,'' papar Robert.
Dikatakan, warga sudah betah tinggal di 'kampung pengamen' yang ada sejak 1983. Tahun 1999 lalu, warga sudah mengantongi KTP dan KK. ''Jangan minta kami pergi dari sini. Kami tidak menuntut banyak pemerintah memperbaiki rumah kami. Kalau tidak mampu kami akan benahi sendiri,'' ujarnya.
Suryo Hadidono, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun membenarkan wacana pengosongan 'kampung pengamen' itu. Suryo menyebutkan, ada rencana mengubah hidup warga di 'kampung pengamen' lebih sejahtera. ''Kalau ada penolakan itu dasarnya apa. Kalau masih di situ terus nanti dikira pemerintah tidak memperhatikan,'' jelasnya.
Dijelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan tahapan identifikasi dan pendekatan. Rencananya, warga akan disalurkan ke sejumlah panti. Seperti panti jompo di Ponorogo dan Magetan. Selain itu, panti keterampilan. ''Ini merupakan solusi terbaik. Di panti tetap diperhatikan, dikasih makan dan dibekali keterampilan,'' tandasnya.
Menurutnya, langkah pendekatan sudah dilakukan secara bertahap. ''Tahun sebelumnya sudah pendekatan dan memang belum terealisasi,'' ungkapnya. (ota/irw)
Home » Lokal Madiun » Diminta Pindah, Penghuni Kampung Pengamen Keberatan
Diminta Pindah, Penghuni Kampung Pengamen Keberatan
Jumat, 26 Maret 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda