Home » » Diminta Pindah, Penghuni Kampung Pengamen Keberatan

Diminta Pindah, Penghuni Kampung Pengamen Keberatan

Jumat, 26 Maret 2010

MADIUN - Sejumlah warga yang menempati rumah di 'kampung pengamen', Kelurahan Josenan, Taman, Kota Madiun mengaku resah. Ini menyusul rencana pemkot melakukan penertiban.

Fatimah, nenek yang bermukim di lokasi itu mengaku didatangi dua petugas dari panti jompo (milik Pemprov Jawa Timur) dari Kabupaten Ponorogo. Petugas itu, lanjut Fatimah, memintanya untuk pindah ke panti jompo di Ponorogo tersebut. ''Badhe mindah, kulo mboten purun,'' ujar Fatimah, kemarin (23/3).

Hal serupa dialami Minem, nenek lainnya. Diakuinya, petugas panti jompo sempat memberi iming-iming berbagai kemudahan di panti. Di antaranya, dirinya tidak perlu bekerja, keperluan makan disediakan panti. Namun, tawaran itu, lanjut Minem, langsung ditolaknya. Dengan alasan, dirinya masih sanggup bekerja mencari rosok dan merasa nyaman tinggal di lokasi itu. ''Pokok'e kulo tetep wonten mriki,'' jelasnya.

Robert, ketua paguyuban 'kampung pengamen' dikonfirmasi menuturkan, Senin (22/3) lalu, petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun datang menemui mereka. Secara halus, petugas meminta kepada 30 KK yang ada untuk sementara pindah. Dalihnya, lanjut pria asal Timor Leste itu, rumah warga bakal direhab. Selama pembenahan, warga akan ditempatkan di panti jompo Ponorogo dan Magetan, serta lokasi lain. ''Meski secara halus saya sudah ngerti tujuannya. Kami diminta mengosongkan kampung pengamen ini selamanya. Kami sepakat menolak dengan tawaran itu,'' papar Robert.

Dikatakan, warga sudah betah tinggal di 'kampung pengamen' yang ada sejak 1983. Tahun 1999 lalu, warga sudah mengantongi KTP dan KK. ''Jangan minta kami pergi dari sini. Kami tidak menuntut banyak pemerintah memperbaiki rumah kami. Kalau tidak mampu kami akan benahi sendiri,'' ujarnya.

Suryo Hadidono, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun membenarkan wacana pengosongan 'kampung pengamen' itu. Suryo menyebutkan, ada rencana mengubah hidup warga di 'kampung pengamen' lebih sejahtera. ''Kalau ada penolakan itu dasarnya apa. Kalau masih di situ terus nanti dikira pemerintah tidak memperhatikan,'' jelasnya.

Dijelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan tahapan identifikasi dan pendekatan. Rencananya, warga akan disalurkan ke sejumlah panti. Seperti panti jompo di Ponorogo dan Magetan. Selain itu, panti keterampilan. ''Ini merupakan solusi terbaik. Di panti tetap diperhatikan, dikasih makan dan dibekali keterampilan,'' tandasnya.

Menurutnya, langkah pendekatan sudah dilakukan secara bertahap. ''Tahun sebelumnya sudah pendekatan dan memang belum terealisasi,'' ungkapnya. (ota/irw)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih