LONDON - Pemerintah Inggris ternyata melatih pasukan paramiliter Bangladesh yang dianggap skuad maut oleh organisasi hak asasi manusia.
Anggota skuad Rapid Action Batallion (RAB) berulangkali dituding bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Kabarnya, sebagaimana dilansir Guardian, RAB sangat familiar dengan penyiksaaan.
“Mereka menerima pelatihan Inggris dalam teknik investigasi dan wawancara. Serta rules of engagement, peraturan dalam militer yang menentukan kapan, dimana dan bagaimana kekuatan digunakan,” demikian penggalan dokumen komunikasi rahasia antara Kedutaan Besar AS dan Kementerian Luar Negeri di Washington.
Detil pelatihan tersebut diungkapkan dalam sejumlah dokumen. Satu dokumen menyatakan AS sama sekali tak menawarkan bantuan, selain pelatihan hak asasi kepada RAB. Sebab, memberikan bantuan kepada pelanggar HAM menentang hukum yang berlaku di Amerika.
Sejak didirikan enam tahun lalu, aktivis HAM memperkirakan RAB bertanggung jawab atas 1.000 pembunuhan. September tahun lalu, dirjen RAB mengakui pihaknya membunuh 577 orang dalam kontak senjata. Maret ini, mereka memperbarui angka tersebut dan menyatakan telah menewaskan 622 orang.(inilah)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda