KIEV - Selama ini perempuan terus mendapat tekanan saat akan menyuarakan aspirasinya dan kebudayaan setempat membuat mereka tak leluasan melakukannya.
Namun, kondisi itu sudah mengalami pergeseran di Ukraina dan merupakan cikal bakal dari revolusi seksual di bidang politik. Pada tahun 2008, sekelompok perempuan Ukraina berdarah panas dan merupakan kelompok pergerakan yang disebut Femen memilih telanjang di Kota Kiev. Aksi ini merupakan sikap protes atas keputusan pemerintah kota yang memotong suplai air bersih ke Kiev.
Langkah mereka makin berani. Untuk memprotes prostitusi para aktivis dari Femen berdandan ala PSK dengan telanjang dada dan menyelipkan uang dollar ke G-string-nya. Mereka memprotes warga asing yang datang ke negara mereka hanya untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Femen baru didirikan dua tahun lalu namun pergerakan ini percaya jika telanjang bisa menjadi kekuatan mereka. Walhasil, aksi mereka ini menarik perhatian media-media Eropa dan Amerika. Sedikitnya ada 50 anggota tetap di dalam pergerakan ini dan 300 aktivis.
Di masa lalu, perempuan selalu digambarkan sebagai sesuatu yang suci dan rendah hati. Namun, generasi muda melihat perepuan juga memiliki sesuatu yang melihat segalanya dari atas. Perempuan sederhana dan pendiam tidak lagi menarik perhatian. Bagi sebagian kebudayaan, telanjang bukan sesuatu yang tabu dan ini menjadi alasan pergerakan ini muncul.(tribun/pravda.ru)
Home » Internasional » Wanita Ukraina, Lebih Enjoy Telanjang Dada Saat Unjuk Rasa
Wanita Ukraina, Lebih Enjoy Telanjang Dada Saat Unjuk Rasa
Selasa, 28 September 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
cobak di indonesia stiap unjuk rasa mau begitu
Tuliskan Komentar Anda