WKRnews - Pemerintah Indonesia mendesak Malaysia menyelesaikan masalah perbatasan untuk meminimalkan konflik antara kedua negara.
Dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh televisi nasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, batas wilayah dua negara selama ini selalu menjadi sumber ketegangan.
Karena itu pemerintah Indonesia mendesak Malaysia agar perundingan batas wilayah dipercepat.
Presiden Yudhoyono menyatakan pangkal berbagai kasus dalam hubungan Indonesia-Malaysia adalah urusan perbatasan yang tak kunjung beres.
"Indonesia akan terus mendorong Malaysia untuk benar-benar menyelesaikan batas wilayah yang sering memicu terjadinya insiden dan ketegangan," kata Presiden Yudhoyono dalam pidato di mabes TNI, Cilangkap, Rabu malam.
"Dengan dapat dicegahnya ketegangan dan benturan-benturan yang tidak perlu saya yakin persahabatan, hubungan baik dan kerja sama bilateral akan berkembang lebih pesat lagi," tegas Presiden Yudoyono.
Seri perundingan perbatasan kedua negara yang dipercepat akan dimulai kembali Senin depan di Kinabalu, di mana masing-masing negara akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Titik perbatasan yang sebelumnya menimbulkan kegentingan hubungan, antara lain adalah blok perairan Ambalat yang diklaim oleh kedua negara.
Perlakuan tak patut
Pemerintah Indonesia juga mendesak Malaysia agar segera menuntaskan penyelidikan dugaan tindak pelanggaran terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sempat ditangkap aparat perairan negeri jiran itu.
Yudhoyono menyatakan ketiga petugas KKP diduga mendapat perlakuan tak patut oleh aparat Malaysia.
"Berkaitan dengan tiga petugas KKP tersebut, pemerintah Indonesia menerima informasi tentang perlakuan yang tidak patut yang dialami oleh mereka," kata Presiden Yudhoyono.
"Oleh karena itu secara resmi pemerintah Indonesia meminta penjelasan atas kebenaran informasi itu," lanjutnya.
"Melalui jalur diplomasi diperoleh informasi bahwa pemerintah Malaysia saat ini sedang melakukan investigasi atas masalah perlakuan terhadap tiga petugas KKP tersebut," kata Yudhoyono.
Tiga petugas tersebut ditangkap aparat polisi air Malaysia pada 12 Agustus setelah menggiring sejumlah kapal nelayan Malaysia yang diduga melintas batas perairan dan mencari ikan di wilayah Indonesia.
Setelah saat itu rangkaian protes dan sejumlah aksi muncul di berbagai kota di Indonesia mengecam sikap Malaysia.
Sejumlah peserta aksi bahkan ditahan polisi akibat melempar kotoran ke gedung Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.
Kesempatan
Pernyataan Presiden Yudhoyono mengenai hubungan bilateral seharusnya kesempatan membahas juga sejumlah persoalan seperti tuduhan pencurian budaya Indonesia oleh Malaysia seperti batik dan reog Ponorogo.
Juru bicara Kepresiden Julian Aldrin Pasha mengatakan kepada BBC pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya melalui jalur diplomasi dan komunikasi antar kementerian.
"Mungkin memang muncul pertanyaan bagaimana sikap Malaysia yang ahir-akhir ini cukup keras misalnya klaim-klaim dalam hal budaya atau dalam melihat sisi perbatasan tapi sekali lagi kita menekankan aspek hubungan baik kedua negara," katanya.
"Kita tahu kondisi dimana ada perbedaan pandangan antara Indonesia dan Malaysia bisa dicarikan solusi asalkan kedua pihak benar-benar serius mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi," jelas Julian Pasha.
Ditanya soal perbatasan yang terkesan Indonesia tidak tegas, Julian Pasha menjelaskan kepada BBC persoalannya karena perbedaan perspektif di antara kedua negara.
"Di satu sisi kita melihatnya itu wilayah kita sementara mereka menganggapnya bagian dari wilayah Malaysia," ujar Julian.
"Masalahnya sekarang adalah ketika kita betul-betul ingin mendudukkan kembali persoalan untuk duduk bersama, membicarakan secara spesifik kepada hal-hal berkaitan dengan perbedaan pandangan tadi, ada kesan Malaysia cenderung tidak serius ingin melakukan pembicaraan itu," tutur Julian Pasha.
Selain dua juta WNI yang bekerja di Malaysia, hubungan kedua negara juga menghasilkan neraca perdagangan bernilai surplus US$11 miliar bagi Indonesia pada tahun lalu.(bbc)
Home » News Update » Pemerintah Desak Malaysia Bicarakan Perbatasan
Pemerintah Desak Malaysia Bicarakan Perbatasan
Kamis, 02 September 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda