WKRnews - Puasa wajib dilaksanakan bagi ummat muslim tapi hubungan intim dengan pasangan juga kebutuhan dan ekspresi cinta. Bagaimana menyiasati waktu keduanya agar ideal? Bolehkah tidak intim selama sebulan penuh?
Selama berpuasa tentu dilarang melakukan hubungan intim sesuai ketentuan agama Islam, sejak waktu fajar Shubuh hingga azan Maghrib. Bahkan bila hal itu dilanggar akan ada kaffarah berupa membebaskan budak atau puasa 60 hari berturut-turut atau memberi makan 60 orang fakir miskin.
Lantas kapan waktu hubungan intim yang tepat. Menurut dr Ferryal Loetan ASC&T, Sp.RM, M.Kes., MMR waktu yang tepat untuk bercinta di bulan puasa adalah selepas shalat Tarawih dan sebelum sahur.
Pertimbangannya, menurut seksolog dari RS Persahabatan, Jakarta ini, waktu selepas Tarawih dapat digunakan karena rentang waktunya panjang, selain pasangan juga biasanya sudah selesai menunaikan semua rutinitas ibadah.
Sedangkan sebelum sahur setelah tidur beberapa jam, kondisi fisik pasangan sudah segar. Agar tidak terburu waktu beduk subuh, sebaiknya pasangan bangun 2 jam sebelum sahur sehingga masih tersedia waktu untuk membersihkan diri, menyiapkan hidangan, dan makan sahur.
Berdasar survei, selama bulan Ramadhaan frekuensi seks jadi menurun hingga 50%, sebagaimana pernah dilakukan oleh Klinik Pasutri Jakarta pada 2006 yang dirilis tabloidnova.
Bila suami dan istri bekerja hingga malam, maka waktu yang ideal adalah sebelum sahur. Pertimbangannya, setelah beristirahat tidur di malam hari hingga beberapa jam menjelang sahur kondisi fisik sudah kembali bugar.
Seks hangat dan menggairahkan pun siap dimulai. Setelah itu, pasangan dapat melakukan mandi besar bersama, dengan air hangat pula. Kemudian menyiapkan santap sahur dan makan bersama. Asyik kan?
Pemilihan waktu yang tepat akan berdampak pada kepuasan seks kedua pasangan. Sebaliknya, pemilihan waktu yang salah berisiko seks terganggu sehingga tidak memuaskan salah satu pasangan.
Hubungan seks saat kenyang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, seperti sakit perut karena makanan dalam lambung belum sepenuhnya dapat dicerna. Makanya hindari hubungan seks langsung sehabis buka puasa karena bisa terjadi kram perut.
Lagi pula seusai berbuka ada banyak ritual ibadah yang sebaiknya dilakukan, seperti Tadarus dan Tarawih sehingga konsentrasi untuk berintim-intim mungkin tidak optimal.
Selepas shalat Tarawih sekitar 2-3 jam setelah berbuka, makanan sudah dicerna. Fisik pun sudah pulih setelah seharian berpuasa. Karenanya, waktu yang tepat adalah seusai shalat Tarawih atau sebelum sahur.
== Hindari quick sex atau seks instan di bulan puasa
Karena sex instan biasanya hanya memuaskan suami saja sedangkan istri belum terpuasakan.
== Gairah seks jangan dihilangkan, melainkan cukup diredam.
Ada banyak aktivitas yang dapat meredam gairah, seperti fokus pada pekerjaan, melakukan berbagai kegiatan, giat beribadah, bahkan berolahraga di sore hari menjelang berbuka puasa. (*/tribun)
Home » Gaya Hidup » Hubungan Seks di Bulan Ramadan? Kenapa Tidak!
Hubungan Seks di Bulan Ramadan? Kenapa Tidak!
Selasa, 31 Agustus 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda