PAMEKASAN — Seorang mucikari, Jumat (2/7/2010), terlibat cekcok mulut dengan petugas Satpol PP Pamekasan, Madura, Jawa Timur, karena dinilai tebang pilih dalam melakukan penangkapan pekerja seks komersial atau PSK.
Perempuan paruh baya ini datang ke kantor Satpol PP seorang diri di Jalan Pamong Praja, depan pendapa Bupati Pamekasan.
Ia langsung masuk ke kantor Satpol PP dan menemui Kasi Penegak Perda Satpol PP Pamekasan Samsuridjal Arifin, yang saat itu sedang melakukan pemeriksaan terhadap dua PSK yang terjaring dalam operasi.
"Tidak adil. Kenapa hanya anak buah kami yang ditangkap? Yang lain kok dibiarkan?" kata perempuan itu dengan suara lantang sambil berkacak pinggang.
Dalam operasi terhadap PSK yang melibatkan 20 personel petugas Satpol PP di Pasar 17 Agustus, Kelurahan Bugih, Pamekasan, Jumat itu, petugas berhasil menjaring dua PSK yang sedang mangkal di salah satu warung kopi di pasar itu. Keduanya berinisial TA (22) dan WL (30), asal Bondowoso.
Menurut Samsuridjal, operasi yang digelar Satpol PP ini sebenarnya merupakan operasi rutin guna mencegah segala bentuk pelanggaran, terutama yang berkaitan dengan penyakit masyarakat (pekat).
Ia juga membantah pihaknya telah melakukan tebang pilih sebagaimana tudingan mucikari tersebut.
"Yang lain tadi soalnya luput dari sasaran operasi. Kalau memang masih ada semuanya, pasti akan kami tangkap," ucap Samsuridjal.
Perang mulut antara mucikari dengan petugas Satpol PP ini tidak berlangsung lama, setelah petugas memberikan penjelasan akan melakukan penangkapan kepada semua PSK.
Ia akhirnya berhenti memprotes petugas ketika Kasi Penegak Perda Samsuridjal menyatakan bahwa pihaknya juga bisa melakukan penangkapan terhadap dirinya karena telah mempekerjakan orang lain sebagai PSK.
(kompas.com)
Home » Daerah » PSK Dirazia, Mucikari Labrak Satpol PP
PSK Dirazia, Mucikari Labrak Satpol PP
Jumat, 02 Juli 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda