WKRnews - Di dunia olahraga, arena pertandingan ternyata bisa menjadi ”catwalk” bagi atlet. Di lapangan tenis, misalnya, atlet bisa leluasa memperlihatkan kostum dengan model yang makin variatif.
Ajang Australia Open yang berlangsung di Melbourne, Australia, 17-29 Januari 2011 ini misalnya. Dua bintang tenis yang kerap menjadi perhatian karena pilihan kostum tenisnya, Venus Williams dan Maria Sharapova, lagi-lagi membuat orang tercengang. Maria memperkenalkan kostum barunya yang di-endorsed oleh Nike. Sedangkan Venus mengenakan kostum rancangannya sendiri saat bertanding melawan petenis Ceko, Sandra Zahlavova.
Kedua perempuan ini mendapat perhatian positif dan negatif. Sejak Januari 2010, Maria menerima kontrak selama 8 tahun senilai 43 juta poundsterling dari Nike (sekitar Rp 621 milyar), membuatnya menjadi atlet perempuan paling menguntungkan di dunia. Kostum Maria mengombinasikan warna kelabu muda dan peach dengan aksen race-back di bagian punggung dan tali pundak yang bisa diatur pemakaiannya. Salah satu koleksi Nike untuk tahun 2011 ini dijual seharga Rp 823.000.
Cara berpakaiannya yang berani memang selalu jadi bahan perbincangan. Tahun lalu, pada pertandingan grand slam yang sama, Maria memakai gaun biru dilapis dengan sifon yang sedikit lebih pendek, dengan warna biru kehijauan. Tali berwarna kuning di pinggang menjadi aksen dari pakaian ini. Ia melengkapi kostumnya dengan aksesori berupa anting emas 18 karat dari Tiffany & Co. seharga sekitar Rp 14 juta. Tahun ini, kemungkinan ia akan mengenakan cincin berlian pertunangannya dengan Sasha Vujacic, bintang New Jersey Nets berdarah Serbia. Cincin itu diperkirakan senilai Rp 3,6 milyar.
Lain Maria, lain pula Venus. Ia mengenakan kostum berwarna kuning terang dengan kisi-kisi di bagian perutnya, rok mini dengan motif print, plus celana pendek warna kulit di bagian dalamnya. Menurutnya, kostum keluaran label fashion-nya, EleVen, itu diinspirasi dari karakter Alice in Wonderland. Namun, pemain kriket Inggris Graeme Swann menyebut kostum tersebut adalah kostum terburuk yang pernah dilihatnya di lapangan tenis.
Namun kostum Venus itu bukan satu-satunya hal yang mengganggu di lapangan. Petenis Inggris Andy Murray mengatakan bahwa lenguhan Venus, yang terekam dengan skala kekerasan 90 desibel, lebih layak dikomentari. "Saya tak pernah mendengarkan begitu banyak kegaduhan di pertandingan tenis," begitu bunyi tweet-nya.
Menanggapi berbagai cacian tersebut, Venus hanya berkomentar, "Saya hanya ingin jadi diri sendiri, unik, dan mewakili diri saya dalam pertandingan saya, dalam sikap saya, dan pada apa yang saya kenakan. Semuanya sangat pantas, terlihat sangat baik, dan berwarna. Inilah brand saya, saya yang memegang kontrol." Permainannya sama sekali tidak terpengaruh. Pemegang gelar di bidang desain pakaian dari Fort Lauderdale School of Fashion and Design ini tetap memenangi pertandingannya dengan Sandra.
DIN/kompas
1 komentar:
bagus tuh costumnya..seksi
Tuliskan Komentar Anda