JAKARTA - Rivalitas sengit PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, makin kencang. Kedua parpol itu memiliki calon srikandi bagi pilpres 2014 yakni Megawati Soekarnoputri (PDIP) dan Ani SBY( Demokrat).
Partai Demokrat menilai pernyataan PDIP bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan maju sebagai Calon Presiden pada 2014 sengaja dilontarkan untuk melihat reaksi publik (test the water). Langkah PDIP itu dinilai Demokrat merupakan sebuah uji coba politik.
"Pernyataan itu sengaja dilontarkan Dewan Pertimbangan Pusat PDIP sebagai test the water (uji reaksi)," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah di Gedung DPR, Jakarta , Rabu (29/12/2012).
Benarkah hanya uji reaksi? Bisa saja demikian. Sebab di PDIP kemungkinan Megawati masih ‘nekad’ maju lagi. Mengapa? Pasalnya, popularitas (bukan elektabilitas) Megawati Soekarnoputri paling tinggi dibandingkan Ani Yudhoyono dan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan.
Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, menurut pengamat politik M Qodari, berpeluang maju dalam Pemilihan Presiden 2014. "Untuk sementara Megawati paling tinggi," kata Pengamat Indo Barometer M Qodari, Kamis (30/12).
Perkembangan di Partai Demokrat belakangan kian merujuk capres perempuan. Sebagaimana diberitakan, Ani Yudhoyono digadang-gadang bakal menjadi capres di 2014 oleh salah satu pengurus pusat Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Jika benar-benar maju, Ani SBY bakal bersaing dengan dua wanita lainnya yang sebelumnya juga dikabarkan akan 'nyapres' yakni Megawati dan Sri Mulyani Indrawati.
Apabila pesaing Mega adalah perempuan seperti Ani SBY serta Sri Mulyani dan jika PDIP masuk tiga besar dalam pemilihan umum legislatif, masuk akal jika Megawati ‘tergoda’ kembali mencalonkan diri dengan alasan rakyat yang menghendakinya.
Taufiq Kiemas, suami Mega, memang sudah menyatakan bahwa Megawati tidak akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014. Namun hal itu bukanlah kata-kata akhir dari sebuah keputusan. Taufiq boleh saja menyebut “Saya rasa Mega tidak 'nyalon”, namun siapa bisa jamin Megawati tidak ‘kebelet’ untuk nyalon?
Di luar tiga nama perempuan itu yakni Megawati, Ani SBY dan Sri Mulyani, masih ada nama dua cowok yakni Aburizal Bakrie (Golkar) dan Prabowo Subianto (Gerindra). “Jadi bisa saja pada Pilpres 2014, ada tiga cewek dan dua cowok yang nyapres,” kata Ki Joko Bodo, seorang peramal
Tentu, otak-atik para capres 2014 masih membuka kemungkinan-kemungkinan akan adanya jago baru yang muncul. Siapa tahu? [mdr/inilah]
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda