JAKARTA - Ketua Tim Studi Banding Rumah Susun ke Rusia, Mulyadi, yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI, mengatakan, pihaknya akan menegur anggota tim studi banding, Etha Bulo.
Itu jika ada laporan dari tenaga kerja wanita yang merasa ditelantarkan di Bandar Udara di Dubai, Uni Emirat Arab. Sebelumnya, Etha disebut-sebut mengabaikan, dan bahkan merendahkan profesi tenaga kerja wanita.
Mulyadi telah membantah soal pemberitaan pengabaian oleh anggota Komisi V DPR itu. Itu setelah Mulyadi bertemu dengan 11 anggota Komisi V DPR yang ikut studi banding rumah susun ke Rusia.
Sementara itu, laporan dari warga negara Indonesia yang membantu sekitar 150 TKW tak dapat dijadikan alasan bagi pimpinan komisi untuk menegur Etha Bulo.
"Harus dari korban langsung, yaitu TKW yang merasa diabaikan," katanya di sela-sela Rapat Kerja Fraksi Partai Demokrat di Jakarta, Jumat(26/11/2010).
Etha membantah dirinya mengabaikan TKW. Ia memang bertemu dan berinteraksi dengan rombongan TKW di Bandara Dubai, Sabtu (6/11/2010).
Ia juga mengaku menegur rombongan yang dikatakannya ribut di lobi Hotel Holiday Inn, Dubai, tempat para penumpang diinapkan karena penerbangan Emirates ke Jakarta dibatalkan.
"Bayangkan ada sekitar 150 orang di lobi, ribut. Apa tidak malu? Saya tanyakan, apa bisa 4-5 orang di antara mereka mewakili para TKW, dan menanyakan soal penerbangan. Saya tidak membentak," kata Etha, politisi perempuan dari Fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Papua, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/11/2010) lalu.
Etha merasa, saat menasihati seorang TKW agar tidak bekerja di luar negeri, ia tidak bermaksud buruk. "Saya mengatakan, sudah, kerja saja di dalam negeri, gaji Rp 1 juta. Ngapain kerja di luar negeri, mempertaruhkan nyawa. Tidak usah uber harta. Di sini masih banyak lahan yang bisa digarap," kata Etha.(kompas)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda