CHICAGO - Penderita diabetes harus menggabungkan aerobik dengan latihan beban untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menurunkan kadar gula darah.
Sebuah penelitian baru menunjukkan, kombinasi latihan itu bekerja baik untuk menurunkan berat badan, dibandingkan dengan aerobik atau latihan beban saja.
Gula darah adalah bahan bakar untuk otot, dan gula lebih banyak dibakar selama kegiatan aerobik. Latihan beban membangun lebih banyak otot, dan kedua kegiatan itu mengubah protein otot dengan cara meningkatkan proses.
"Sudah jelas bahwa baik melakukan pelatihan aerobik dan latihan beban sangat baik untuk diri sendiri," kata pemimpin penulis Dr. Tim Church dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles. "Ini hampir seperti mengambil dua obat berbeda."
Dalam Journal of American Medical Association, Rabu (24/11), disebutkan bahwa pasien dalam studi mencapai kemajuan berarti setelah lebih dari sembilan bulan berolahraga tiga hari seminggu selama sekitar 45 menit setiap sesi.
"Orang bisa mengelola jumlah latihan," kata Laurie Goodyear dari Joslin Diabetes Center di Boston, yang tidak terlibat dalam penelitian baru, tetapi melakukan penelitian serupa. "Mereka tidak harus melakukan diet. Ini murni sebuah efek latihan."
Tujuan peneliti adalah menguji tiga program latihan yang secara realistis dapat memberikan rekomendasi tetap kepada dokter dan pasien. Mereka membandingkan aerobik saja, latihan beban saja, dan kombinasi kedua latihan itu. Pedoman AS merekomendasikan pelatihan aerobik yang digabung dengan latihan beban untuk semua orang dewasa.
Ketiga kelompok itu berlatih dengan jumlah waktu yang sama. Sedangkan kelompok keempat ditawarkan hanya latihan mingguan untuk peregangan dan relaksasi, sebagai kelompok pembanding. Penelitian ini melibatkan 245 orang penderita diabetes.
Dipimpin oleh pelatih, pasien berjalan di atas treadmill yang menanjak sebesar dua persen setiap dua menit untuk aerobik tersebut. Latihan beban juga diawasi dan dilakukan pada mesin yang bekerja untuk otot-otot di tubuh bagian atas dan kaki, dengan berat semakin ditambahkan untuk peserta yang berusaha meningkatkan kekuatan mereka.
"Ini memberi saya energi lebih banyak. Itu adalah salah satu hal pertama yang saya perhatikan," kata Deidra Atkins-Ball, 44, seorang profesor biologi, yang didiagnosis menderita diabetes setahun sebelum ia bergabung dengan kelompok aerobik dan latihan beban itu.
Bibinya juga menderita diabetes yang mengakibatkan kehilangan kedua kakinya dan penglihatan. Terlalu banyak gula darah dapat merusak saraf, mata, jantung dan pembuluh darah.
"Aku ingat sebagai seorang anak harus melakukan sesuatu untuk dia, pergi ke toko untuk dia," kata Atkins-Ball. "Ini benar-benar menakutkan."
Para peneliti menemukan fakta bahwa hanya kelompok dengan latihan aerobik gabungan tersebut yang menurun kadar gula darahnya dan kehilangan berat badan, meski ketiga kelompok kebugaran lainnya berhasil mengurangi ukuran pinggang mereka.
Lebih sedikit pasien dalam kelompok ini mulai mengambil obat diabetes baru daripada kelompok lain. Keputusan mengenai obat diserahkan kepada dokter dari masing-masing pasien yang menjadi objek penelitian itu.
Sebanyak 41% dari pasien dalam kelompok yang mengkombinasikan kedua latihan itu mengurangi obat diabetesnya karena rata-rata kadar gula darahnya telah menurun jika dikur dengan tes darah yang umum, dibandingkan dengan 26% pasien yang mengikuti latihan beban saja, 29% pasien peserta aerobik saja, dan 22% pasien yang tidak ikut pelatihan. [mor/inilah]
Home » Kesehatan » Penderita Diabetes Bisa Turunkan Gula Darah dengan Aerobik
Penderita Diabetes Bisa Turunkan Gula Darah dengan Aerobik
Kamis, 25 November 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda