Home » » Gempa di Mentawai Bagian dari Proses Pemulihan Pasca-gempa 2007

Gempa di Mentawai Bagian dari Proses Pemulihan Pasca-gempa 2007

Rabu, 27 Oktober 2010

JAKARTA - Pakar geologi gempa Lembaga Ilmpu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan bahwa gempa berskala 7,7 Skala Richter (SR) yang terjadi di Mentawai, Senin (25/10), merupakan bagian dari proses pemulihan pasca-gempa berskala 8,4 SR pada 2007.

"Gempa 7,7 SR kemarin jelas merupakan bagian dari `healing process` setelah terjadi gempa 8,4 SR tahun 2007," kata Danny dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Rabu.

Namun, dia belum dapat memastikan apakah gempa itu merupakan bagian dari proses yang menuju ke akan pecahnya sumber gempa 8,8 SR dari megathrust Sunda yang masih tersisa di bagian utara.

Pada Senin (25/10), terjadi gempa berkekuatan 7,7 SR di baratdaya Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Sumatra Barat. Menurut dia, gempa itu bisa disebut sebagai gempa susulan dari gempa besar 8,4 SR yang terjadi pada 12 September 2007.

Dari analisis Survei Geologi di Amerika Serikat/AS (USGS) dan juga Badan Meteorologi dKlimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu disebabkan oleh pergerakan patahan pada Sunda Megathrust, yaitu pada bidang batas tumbukan Lempeng Hindia-Australia terhadap Lempeng Sunda.

Episenter gempa 7,7 SR itu terletak di sebelah barat dari bagian utara sumber gempa September 2007, dan sekaligus juga di ujung utara dari sumber gempa bawah laut yang menurut prediksi para ahli masih berpotensi untuk mengeluarkan gempa besar sampai 8,8 SR dalam waktu mendatang.

Sebelumnya, gempa utama 8,4 SR tahun 2007 sudah diikuti oleh rentetan beberapa gempa susulan besar, termasuk gempa 7,9 SR yang terjadi 12 jam setelahnya, gempa 7,0 SR yang terjadi tiga jam kemudian, dan gempa 7,0 SR yang terjadi lima bulan setelah itu.

Semua gempa susulan tersebut, termasuk yang terjadi Senin (25/10), terjadi di sekitar wilayah patahan gempa 8,4 SR tahun 2007 tersebut.

Di wilayah itu terdapat jaringan stasiun GPS kontinyu SuGAR (Sumatran GPS Array) yang dioperasikan bersama oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Earth Observatory of Singapore (EOS) - Nanyang Technological University.

Sejak tahun 2002, SuGAR secara berkelanjutan memonitor pergerakan tektonik di sepanjang pantai barat Sumatra dan Kepulauan Mentawai.

"Dalam beberapa bulan ke depan, tim EOS-LIPI akan menganalisis data dari jejaring alat GPS ini untuk lebih mengerti tentang mekanisme gempa kemarin," kata Kerry Sieh, Direktur EOS.

Beberapa segmen dari Sunda Megathrust sudah pecah secara beruntun selama 10 tahun terakhir dan menghasilkan rentetan gempa besar di sepanjang pantai barat Sumatra.

Berdasarkan pola siklus gempa besar selama 700 tahun terakhir di Mentawai, para ahli percaya bahwa rentetan gempa besar itu sedang menuju puncak, yaitu terjadinya gempa yang jauh lebih besar, mendekati kekuatan gempa yang menyebabkan tsunami Aceh-Andaman tahun 2004.

Namun, waktu persisnya hal itu akan terjadi tetap masih merupakan misteri alam.

"Gempa besar dari megathrust di bawah Pulau Siberut-Sipora-Pagai Utara tersebut bisa terjadi dalam 30 menit lagi atau 30 tahun lagi," kata Danny.

Namun, lanjut dia, gempa yang baru terjadi itu sama sekali tidak mengurangi potensi gempa besar Mentawai yang diprediksi mempunyai akumulasi tekanan bumi sampai 8,8 SR tersebut.
(T.G003/S018/P003/ant)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih