Home » » Aneh... Mukena Penyelamat Ponimin ditawar 10 Juta

Aneh... Mukena Penyelamat Ponimin ditawar 10 Juta

Sabtu, 30 Oktober 2010

JAKARTA - Mukena yang menyelamatkan Ponimin Solihan sekeluarga sudah ada mau membelinya. Calon pembelinya berasal dari luar negeri.

"10 juta ditawar sama orang Jerman," ujar istri Ponimin, Yati, saat ditemui INILAH.COM di rumah dr Ana Ratih Wardani, Desa Ngenta, Umbulmartani, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010).

Yati mengaku belum mau menjualnya. "Tuhan yang menyelamatkan saya melalui mukena dan Al Quran yang saya pegang," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan, Ponimin sekeluarga berlindung di bawah mukena yang dipakai Yati, yang baru selesai menunaikan salat magrib, Selasa (26/10/2010). Bisa dibilang ajaib, mukena yang hanya dua meter lebarnya dan terbuat dari kain bisa menahan panasnya wedhus gembel.

Mukena itu mampu menutupi lima anggota keluarga Ponimin dan Yati, yakni Ilham Galih Habibie, Lia Hafifah, Suryadi, Fikih, dan Lilik Muhlisin.

Selamatnya Ponimin memang berbau mistis. Untuk menuju pos pengungsian terdekat, Ponimin sekeluarga menggunakan bantal dan sajadah sebagai alas secara bergantian dari rumahnya di Dusun Kaliadem, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Menurut Ponimin, ia dan keluarganya selamat karena pertolongan sosok gaib yang datang kepadanya. Sosok gaib itu berwujud kakek mengenakan baju putih dengan api di bagian belakangnya.

Mahluk gaib itu datang dua hari sebelum letusan dan memberitahukan bahwa Merapi akan meletus. Ponimin diperintahkan tetap di rumah dan akan selamat jika ia dan keluarganya memakan jenang merah-putih dan minum air tujuh sumur yang telah diberi doa. Jenang itu harus dimakan habis oleh keluarganya.

Sosok itu mengatakan jika Ponimin mengungsi, awan panas akan dilemparkan ke arah Selatan atau ke rumah Ponimin. Namun, jika tetap di rumah, awan panas itu akan dibuang ke barat sampai ke halaman rumah Mbah Maridjan.

Sehari sebelum letusan, sosok itu datang lagi dan menyuruh membuat kupat luar janur kuning berisi rajah arab dan uang Rp100 rupiah gambar gunung. Kemudian digantung di depan rumah.

Sehari setelah itu, Merapi meletus. Ia dan keluarganya selamat. Ponimin hanya menderita luka bakar di bagian kakinya karena tidak tertutup mukena saat awan panas datang.

Menurut penuturan Yati, kakek jubah putih itu sempat mengatakan akan menghabisi Keraton Yogyakarta (dengan muntahan wedhus gembel). Namun, Yati meminta agar itu tidak dilakukan. Kakek itu sempat heran karena sampai tiga kali Yati bersikukuh meminta agar Keraton Yogyakarta jangan dihabisi. [nic/inilah]



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih