Jerusalem - Israel meyakini tiga dari sembilan orang yang tewas dalam serangan kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza adalah warga Turki, namun tak bisa mengidentifikasi lainnya, kata seorang pejabat kementerian luar negeri, Kamis.
Juru bicara Yigal Palmor mengatakan kepada AFP bahwa kesembilan jenazah telah dikirimkan ke Turki Rabu atas permintaan Ankara.
"Jenazah-jenazah itu dikirim atas permintaan Turki," katanya menambahkan.
Wakil perdana menteri Turki, Bulent Arinc, yang menjemput ratusan aktivis pada saat mereka tiba Kamis pagi di bandara Istanbul, setelah mereka diusir oleh Israel, mengatakan tiga pesawat lagi juga akan membawa kesembilan jenazah.
Palmor mengatakan tidak ada pemeriksaan visum setelah kematian yang dilakukan pada mereka.
"Kami punya alasan baik untuk mempercayai bahwa ketiga jenazah adalah berkebangsaan Turki, meskipun kami tak bisa mengidentifikasi nama-nama mereka," ujarnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Israel, katanya, tak bisa mengidentifikasi enam jenazah penumpang kapal lainnya.
Seorang pejabat di Lembaga Kedokteran Forensik Abu Kabir dekat Tel Aviv Rabu mengatakan kepada AFP, bahwa tak ada prosedur yang dilakukan atas jenazah-jenazah itu.
Pada awal pekan ini, seorang diplomat Turki mengatakan, empat jenazah adalah berkebangsaan Turki, namun belum ada pernyataan resmi yang mengkonformasikan itu.
Kementerian luar negeri Israel Kamis mengatakan, bahwa mayoritas aktivis asing, yang jumlahnya 700, telah dideportasi dan tujuh yang dirawat karena luka dan masih berada di Israel.
Di antara tujuh orang itu dua warga Turki, seorang Irlandia, dua wanita dari Australia dan Italia, seorang Indonesia dan lainnya belum jelas.(*)
(Uu.H-AK/R009/antaranews/afp)
Home » News Update » Tiga Aktivis yang Tewas Diduga Warga Turki
Tiga Aktivis yang Tewas Diduga Warga Turki
Kamis, 03 Juni 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda