Lima Korban Luka KA Logawa Dirujuk ke RS dr. Soedono

MADIUN - Lima dari 73 korban luka akibat tergulingnya Kereta Api Logawa, Selasa (29/6/2010), dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun, karena lukanya serius. KA jurusan Purwokerto-Jember itu terguling di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Data di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soedono menyebutkan, lima korban luka yang dirujuk adalah Triyono (17) warga Ngoro, Jombang, yang telah menjalani operasi patah tulang. Kemudian Irfan Abdurahman (20) warga Komplek Cipinang, Cibiro, Cileunyi, Bandung, yang saat ini sedang menjalani operasi patah tulang.

Selanjutnya Ngadiono (67) warga Gubeng Surabaya, Erza (11) warga Adikarsa Kebumen, dan Nurul warga Mejayan, Kabupaten Madiun.

"Rata-rata korban mengalami luka patah tulang yang cukup serius," kata perawat jaga IGD RSUD dr Soedono, Agung Nurhidayat.

Menurut dia, pasien dirujuk ke RSUD dr Soedono dalam waktu tidak bersamaan, yakni antara pukul 16.30 WIB hingga 18.00 WIB. Rencananya RSUD dr Soedono masih akan menerima rujukan satu korban luka lagi dari RSUD Panti Waluyo Madiun.

"Hingga Selasa pukul 21.00 WIB, pasien rujukan belum datang," katanya.

KA Logawa terguling sekitar pukul 14.30 WIB, menyebabkan enam orang tewas dan 73 penumpang lainnya luka-luka.

Perbaiki rel

PT kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VII Madiun saat ini mengebut perbaikan rel kereta yang rusak akibat tergulingnya KA Logawa Jurusan Purwokerto-Jember di Dusun Petung.

"Hingga Selasa malam, perbaikan rel masih terus dilakukan. Perbaikan rel untuk menormalkan jalur kereta dan proses evakuasi ketiga gerbong yang terguling," kata wakil Kepala Daop VII Madiun, Nur Amin.

Akibat tergulingnya kereta tersebut, kata dia, rel sepanjang 600 meter di jalur antara Stasiun Wilangan dan Saradan rusak berat, yakni patah dan bengkok. Bantalan rel yang mengalami kerusakan mencapai 536 buah.

"Diperkirakan perbaikan rel dan bantalan akan memakan waktu hingga 12 jam. Untuk rel yang bengkok akan diluruskan, dan yang patah akan disambung dengan las. Sedangkan bantalan yang rusak akan langsung diganti dengan yang baru," katanya.

Nur Amin tidak sependapat bahwa tergulingnya kereta api itu karena kondisi rel dan bantalan yang sudah tua.

"Rel dalam kondisi baik, karena rel baru saja diperbaiki. Rel yang terpasang di jalur tersebut merupakan rel berkualitas baik, yakni R 54, dan bantalan rel terbuat dari beton," kata Nur Amin.

Humas PT KAI Daop VII Madiun, Hariyono Wirotomo mengatakan, akibat tergulingnya KA Logawa, seluruh KA di Stasiun Daop VII batal diberangkatkan hingga jalur normal.

"Seluruh tiket yang berangkat dari Stasiun Daop VII Madiun akan dikembalikan tanpa potongan sepeserpun," kata Hariyono.

(kompas.com)

Tags: Lima, Korban, Luka, KA, Logawa, Dirujuk, RS Dr. Soedono, Madiun

Berita Terkait