Martigny - Kalau gamelan dinikmati di dalam gedung atau perjamuan, itu sudah biasa. Tapi kenikmatan mendengarkan gamelan yang satu ini luar biasa. Alunan gamelan Jawa yang dimainkan di atas pegunungan Alpen, Swiss.
Sabtu lalu, alunan gamelan dan tembang Jawa mengalun merdu di pusat kota Martigny, Kanton Valais, Swiss. Tembang Jawa, Suwe Ora Jamu, mengawali konser gamelan Jawa yang digelar di Panggung Utama, Place du Manoir, Martigny. Konser gamelan tersebut mewakili Indonesia dalam festival 5 benua “Festival des Cinq Continents“ yang menampilkan berbagai macam jenis seni dan budaya dari mancanegara. - Kalau gamelan dinikmati di dalam gedung atau perjamuan, itu sudah biasa. Tapi kenikmatan mendengarkan gamelan yang satu ini luar biasa. Alunan gamelan Jawa yang dimainkan di atas pegunungan Alpen, Swiss.
Sabtu lalu, alunan gamelan dan tembang Jawa mengalun merdu di pusat kota Martigny, Kanton Valais, Swiss. Tembang Jawa, Suwe Ora Jamu, mengawali konser gamelan Jawa yang digelar di Panggung Utama, Place du Manoir, Martigny. Konser gamelan tersebut mewakili Indonesia dalam festival 5 benua “Festival des Cinq Continents“ yang menampilkan berbagai macam jenis seni dan budaya dari mancanegara.
Lebih dari 200 pengunjung ikut menyaksikan konser gamelan Jawa, yang dibawakan oleh lima belas orang remaja, murid Sekolah Musik 1,2,3 Musique Sion, pimpinan Nicole Coppey. Tembang Jawa seperti Kupu Kuwi dan Kagok Semarang turut memeriahkan konser tersebut. Meski tak akrab di telinga para pengunjung yang sebagian besar para bule, mereka sangat menikmati laras musik tradisional Indonesia tersebut.
Pada kata sambutannya, Nicole Coppey, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari Duta besar Djoko Susilo dan seluruh staf Kedutaan Besar RI di Bern yang telah meminjamkan Gamelan Jawa kepada kepala kelompok musik pimpinannya.
Konser Gamelan Jawa ini bukan yang pertama kalinya digelar oleh Kelompok Musik pimpinan Nicole Coppey. Sebelumnya, Kelompok Musik pimpinannya telah menggelar konser serupa di Sion, Montreux dan di Bern, Swiss.
Ida Pellaud, salah seorang warga Indonesia yang telah tinggal selama 29 tahun di Kota Martigny, menyatakan sangat terharu dan bangga, dapat mendengar suara gamelan Jawa di Martigny, alunan merdu yang telah lama tidak didengarnya. Mendengarkan musik tradisional, seperti gamelan Jawa jauh dari negeri asalnya di Indonesia, seperti di pegunungan Alpen memang selalu memberikan nuansa tersendiri bagi warga Indonesia.
(sal/lrn/detiknews)
Home » Internasional » Alunan Gamelan Jawa di Pegunungan Alpen
Alunan Gamelan Jawa di Pegunungan Alpen
Minggu, 27 Juni 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda