MADIUN - Sedikitnya dua titik tanggul dan jalan desa di aliran Sungai Jerohan wilayah Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun rusak. Pemicunya, tergerus derasnya air yang mengalir anak sungai Bengawan Madiun. Kondisi ini membuat warga yang melintas dan tinggal di kawasan itu was-was.
Titik tanggul yang rusak berada di Dusun Plumpung, Desa Glonggong. Warga menilai, erosi sepanjang 100 meter itu terjadi setelah normalisasi klep pintu air dari Sungai Piring, Sono dan Maling oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Ketiga sungai itu mengalir dari lereng Gunung Wilis lalu masuk Sungai Jerohan dan bermuara ke Bengawan Madiun. ''Setelah bangunan di bawah klep (pintu air) dibenahi tanggul semakin terkikis dan ini mulai terjadi empat bulan lalu,'' ujar Kepada Desa Glonggong Suwito, kemarin (8/5).
Semakin tergerusnya tanggul sungai, lanjutnya, membuat pihak pemerintah desa khawatir. Lantaran, berpotensi menyebabkan banjir semakin parah. Bahkan, hingga menerjang tempat pemakaman umum yang hanya berjarak lima meter dari tanggul Sungai Jerohan yang terkikis itu. ''Makam bisa-bisa hilang dan banjir bisa menerjang sawah,'' kata Suwito, ditemui saat meninjau lokasi kerusakan.
Ancaman bencana alam itu mendorong pemerintahan desa mengajukan proposal pembenahan kepada pihak terkait. Baik ke Dinas PU Pengairan Pemkab Madiun dan BBWSBS. Meski permohonan sudah dilayangkan, tambahnya, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari kedua instansi berwenang itu.
Tidak hanya itu, kerusakan infrastrktur jalan di Desa Kedungjati semakin parah. Penyebabnya, amblesnya tangkis sungai Jerohan di wilayah desa itu. Saat ini jalan yang sedianya mempunyai lebar sekitar tiga meter, saat ini tinggal satu meter. Panjangnya, sekitar 70 meter. Amblesnya jalan itu mulai terjadi 14 Maret lalu. ''Sudah kami laporkan tapi dan pengawas BBWSBS sudah meninjau ke sini, tapi juga belum ditangani,'' ungkap Sugito Ketua RT 14, RW 3 Desa Kedungjati.
Saat dikonfirmasi, Pembantu Pengawas Lapangan II BBWSBS Marwoto mengatakan, kerusakan di sekitar aliran Bengawan Madiun paling lambat dikerjakan saat kemarau atau September mendatang. ''Untuk yang di Desa Kedungjati masih menunggu desain bangunan dari konsultan dan yang di Glonggong sudah direncanakan diperbaiki,'' jelasnnya, dihubungi melalui telepon selulernya. (fik/irw/rdm)
Home » Lokal Madiun » Tanggul Banyak Yang Jebol, Rawan Banjir
Tanggul Banyak Yang Jebol, Rawan Banjir
Minggu, 09 Mei 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda