NGAWI - Kinerja KPU kabupaten terkait penyelenggaraan Pilkada 2010 terus menuai kritik. Bahkan, sejumlah kalangan memberikan rapor merah pada komisi penyelenggara pemilu itu .
Gembong Pranowo, koordinator Aliansi Partai Politik (APP), mengatakan bahwa ada banyak catatan negatif yang mewarnai pelaksanaan pilkada. Salah satu yang paling urgen, kerusakan surat suara yang mencapai 20 persen.
Menurutnya, permasalahan itu timbul akibat minimnya sosialisasi dan kecerobohan panitia pemungutan suara (PPS). ''Akibat ketidak profesionalan KPU dan jajarannya. Mereka harus instropeksi diri dan malu terhadap masyarakat Ngawi,'' ujarnya.
Gembong menambahkan, pelanggaran yang dilakukan KPU dan jajarannya terbilang cukup banyak. Begitu pula kecerobohan dalam pendistribusian logistik jelang pilkada. Di sejumlah kawasan ditemukan kotak suara yang tidak terkunci dan tersegel. Dan, mekanisme penyalurannya pun terkesan asal-asalan, tanpa memperhatikan prosedur yang telah ditentukan. ''Delapan puluh tujuh kotak suara di Paron jelas kecerobohan. Selain itu, penyaluran logistik di TPS yang tidak tepat waktu. Wajar kalau kami memberi rapor merah,'' ungkapnya.
Kritik juga dilontarkan Ketua DPC PPP Ngawi Makrus Yassin. Menurutnya, KPU kabupaten cenderung bermain ke dalam politik praktis. Tidak berpegang teguh pada independensi lembaga. Hal itu tercermin di setiap tahapan pilkada, lebih menganak emaskan salah satu pasangan. ''Tidak perlu dimungkiri, banyak kekurangannya. Bahkan, di salah satu kawasan ada campur tangan petugas KPU dan panwas untuk mengarahkan massa ke salah satu pasangan,'' tuturnya.
Lanjut dia, KPU kabupaten harusnya belajar dari pengalaman sebelumnya. Terlebih, tiga anggota yang sekarang masih bercokol (Sunarto, Surat Azhari dan Aziz Nugroho) merupakan personil lawas. Sedikitnya, mereka sudah beberapa kali terjun menahkodai pemilu. Namun demikian, hasilnya masih belum memuaskan banyak pihak. ''Ya kalau sudah tidak mampu, harusnya ada regenerasi,'' katanya.
Berbagai kritik pedas itu tak urung membuat KPU kabupaten gerah. Samsul Watoni, salah satu anggota KPU, menilai bahwa Pilkada 2010 berjalan sukses. Pesta demokrasi lokal itu, kata dia, nyaris tak ada gejolak dan gesekan.
Soal suara tidak sah, menurut Samsul Watoni, berdasarkan catatan KPU hanya sekitar 17 persen. ''Bukan 20 persen. Hasil itu jelas lebih baik dari pemilu sebelumnya,'' ujar Samsul Watoni. (dip/isd/rdm)
Home » Lokal Madiun » Rapor Merah Buat KPU Ngawi
Rapor Merah Buat KPU Ngawi
Senin, 31 Mei 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda