PONOROGO - Kalangan aktivis antikorupsi di Ponorogo meradang. Penyebabnya, proses hukum kasus dugaan korupsi dana alokasi khusus tak jelas juntrungnya alias ngendon. Prihatin dengan kondisi tersebut, para aktivis pun itu turun ke jalan. Mereka nggruduk kejaksaan negeri, dinas pendidikan, polres dan pemkab setempat. Menuntut penuntasan kasus itu. ''Sepertinya ada konspirasi besar untuk mengaburkan dan menghentikan dugaan korupsi itu,'' terang Naziri, aktivis Lumbung Informasi Rakyat, kemarin (12/4).
Di kejaksaan, mereka menyoroti kinerja kejaksaan yang dinilai lamban. Khususnya, dalam penanganan kasus dugaan korupsi DAK tahun 2006 dan 2007. Di mana, kalangan LSM menilai ada dugaan korupsi sekitar Rp 1,5 miliar. Namun, kasus tersebut belum mendapat kejelasan dari korps penuntut itu. ''Kalau tidak ada unsur pidana kenapa tidak di SP3, tapi kalau ada kok tidak ada kejelasan sama sekali,'' kritiknya.
Tak jauh beda juga diungkapkan kalangan LSM saat di dinas pendidikan. Heru Budiono, ketua LSM Amarta mendesak dinas pendidikan bertanggung jawab atas dugaan korupsi pada proyek DAK. Sebab, pelaksanaan DAK berada di bawah kendali dinas pendidikan. ''Kalau terjadi penyimpangan atau tindak korupsi, maka itu tak lepas dari peran dinas pendidikan,'' tudingnya.
Usai berorasi di kejaksaan dan dinas pendidikan, kalangan LSM itu melanjutkan aksi ke Polres Ponorogo. Di depan markas korps baju coklat itu, giliran Sunardi, ketua LSM Lawe, mendesak penyidik polres segera merampungkan dugaan korupsi DAK tahun 2008. Di mana sebelumnya tim penyidik polres telah menetapkan tersangka beberapa kepala sekolah. Namun hingga kini belum ada kejelasannya. ''Tuntaskan berkas itu, karena rakyat menunggu kepastiannya,'' tandasnya.
Meski menggelar aksi keliling, aksi tersebut berjalan lancar dan damai dengan kawalan ketat aparat Polres Ponorogo. Usai orasi di depan pemkab dengan tuntutan yang sama mereka membubarkan diri dengan tertib.(dhy/sad)
Home » Lokal Madiun » Soroti Kasus DAK, Belasan LSM Demo
Soroti Kasus DAK, Belasan LSM Demo
Rabu, 14 April 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda